KBEONLINE.ID– Seperti diakui Gubernur Ridwan Kamil meski Kebupaten Bekasi merupakan kawasan industri dengan nilai investasi tertinggi namun angka pengangguran masih cukup tinggi.
Itu terjadi karena rasio penyerapan tenaga kerja yang timpang. Dan hal ini masih terus menimbulkan kegelisahan masyarakat pencari kerja di daerah ini.
Karenanya, hari ini ribuan masyarakat yang tergabung dalam Suara Kaum Penganggur Bekasi (SKPB) dan Aliansi Pemuda Desa (APDES) se- Kabupaten Bekasi bakal menggelar aksi gerakan melamar kerja serentak di kantor Bupati Bekasi Jawa Barat pada Rabu ini.
Baca Juga:Bangkitkan Lumbung Desa, Ridwan Kamil Resmikan Ketahanan Pangan Digital DesaSIAP-SIAP, Rabu Besok Ribuan Masyarakat Pengangguran Kabupaten Bekasi Geruduk Pemda
Gerakan melamar serentak ini merupakan bentuk kemarahan para pencari kerja lokal yang sulit mendapatkan pekerjaan di kampung sendiri yang merupakan daerah Industri terbesar se Asia Tenggara.
Menurut Koordinator Suara Kaum Penganggur Bekasi (SKPB), Dwi Haryanto. Jumlah penganggur di Kabupaten Bekasi setiap tahun selalu bertambah. Keadaan seperti ini jelas dianggap kegagalan Pemerintah dan legislatif dalam melakukan pengentasan pengangguran. Padahal Kabupaten Bekasi memiliki sekitar 7000 perusahaan.
“Kabupaten Bekasi menjadi tempat ribuan Industri, ironis sekali jika kaum penganggurnya hingga ratusan ribu. Dimana peran pemerintah dan juga para wakil rakyat?. Aksi kami hanya mendorong agar pemerintah dan para wakil rakyat untuk ambil tindakan cepat mengurangi angka pengangguran di daerah industri terbesar se Asia tenggara,” Ujar Dwi Haryanto atau biasa di sapa Lepay.
Seperti diketahui. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Bekasi mencapai 203.000 orang pada tahun 2022. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan angka pengangguran tahun 2021 yang berjumlah 197.000 orang.
“Ini kan sangat ironis, pengangguran setiap tahun terus meningkat. Artinya, Pj.Bupati Bekasi dan Ketua Dewan gagal dalam mengamanatkan UU pasal 7 ayat 2 serta Perda no 4 tahun 2016 yang berakibat tingginya pengangguran. Karenanya, insya Allah besok kami bersama kaum penganggur akan membawa lamaran kerja ke kantor Bupati Bekasi,” tegasnya.
Aksi damai yang melibatkan seluruh elemen masyarakat Kabupaten Bekasi itu juga mendapatkan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.