KBEONLINE.ID– PepsiCo Indonesia Dibangun di Cikarang, Investinya USD 200 Juta, Fokus Tenaga Kerja dan Bahan Baku Lokal .
PepsiCo Indonesia resmikan peletakan batu pertama fasilitas manufaktur baru di Indonesia. Keberadaan pabrik ini diharapkan membawa estimasi investasi senilai USD 200 juta sebagai komitmen jangka panjang bagi Pertumbuhan Indonesia.
Sejumlah produk makanan ringan yang erat di hati masyarakat Indonesia akan diproduksi secara domestik di fasilitas manufaktur PepsiCo yang berkelanjutan– dan akan membawa investasi baru bagi Indonesia dengan nilai sekitar 200 juta USD dalam beberapa tahun mendatang, serta mendorong hilirisasi industri dan penciptaan ekonomi berkeadilan khususnya bagi kelompok petani dan masyarakat setempat.
Baca Juga:Gara-gara Foto Ini, Kontraktor Rekanan Dinas PUPR Karawang Dilaporkan NGO SCF, Berikut Dugaan Pelanggarannya…Perebutkan Piala Menpora, Tim U-13 Kabupaten Bekasi Sabet Juara 3
PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages (PepsiCo Indonesia) meresmikan peletakan batu pertama untuk fasilitas manufaktur makanan ringan pertamanya di Indonesia.
Peresmian ini dilakukan oleh Bapak Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi Republik Indonesia/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bapak Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, Ibu Melissa Marszalek Atase Perdagangan Amerika Serikat untuk Indonesia, Bapak Parinya Kitjatanapan (Eric), CEO Asia Business Unit PepsiCo, dan Bapak Asif Mobin, CEO PepsiCo Indonesia.
Didirikannya fasilitas manufaktur ini juga melambangkan komitmen PepsiCo untuk memastikan adanya kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.
Fasilitas ini juga menggarisbawahi tujuan yang lebih luas: prioritas terhadap tenaga kerja lokal, penggunaan bahan bahan baku lokal, dan memperkuat mata rantai industri dalam negeri.
Pabrik yang akan dibangun di atas lahan seluas 60.000 m2 di Cikarang ini nantinya akan memproduksi sejumlah produk makanan ringan. Pabrik ini juga akan menjadi fasilitas manufaktur yang sepenuhnya menerapkan prinsip keberlanjutan.
Sejak hari pertama beroperasi, pabrik ini akan menerapkan keberlanjutan lingkungan serta pengembangan sumber daya manusia dalam inti operasinya, memastikan praktiknya tetap selaras dengan standar lingkungan global sekaligus menciptakan dampak sosial yang positif. Dalam operasinya, pabrik akan menggunakan 100% sumber listrik terbarukan.
Terkait pengelolaan air, PepsiCo akan menerapkan 100% pemanfaatan air daur ulang serta mengadopsi pendekatan net water positive dari hari pertama beroperasi, guna mendukung inisiatif ESG di tingkat regional.