KBEONLINE.ID- Tahun 2030 Suhu Bumi akan naik di atas ambang batas yakni sekitar 1,5 derajat. Kenaikan suhu jelas akan berdampak pada kehidupan.
Tahun 2030, bumi diprediksi akan memiliki temperatur di atas ambang batas 1,5 derajat Celcius.
Hal itu diungkapkan Lembaga Antar-pemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) baru-baru ini menyangkut pencemaran global yang terjadi dimana-nama.
Baca Juga:Cegah Teror, Mayjend TNI Erwin Djatnicho Cek Gelar Pasukan Pengaman KTT ASEAN di Mapolres KarawangDi Tengah Ancaman Gagal Panen, Begini Upaya Ambu Anne Menyelamatkan Petani Purwakarta
IPCC menyebut kondisi tersebut sebagai dekade paling penting selama sejarah manusia.
PBB mengimbau semua penduduk dunia melakukan pengurangan emisi global secara drastis.
Lee Hoesung Ketua IPCC menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengetahui cara untuk menghindari ‘kiamat’ ini. Namun, masalahnya terletak pada kepentingan politik.
“Kami tahu caranya, teknologi, peralatan, dan anggaran – semua yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan iklim yang sudah kita kenali sejak lama. Satu-satunya yang kurang adalah kemauan politik yang kuat,” kata Lee Hoesung, seoerti dikutip dari AFP, baru-baru ini.
Jika suhu Bumi melampaui batas 1,5 derajat, sejumlah dampak akan dirasakan penghuni Bumi termasuk manusia. Misalnya peningkatan laju kepunahan spesies, gagal panen, hingga “tipping point” dari perubahan sistem iklim berupa kematian koral dan mencairnya es di kutub.
Sejumlah negara kaya sebenarnya merencanakan untuk melakukan karbon netral pada 2050. Namun Sekjen PBB, Antonio Gueterres mendesak mereka mempercepat 10 tahun atau 2040 sebagai cara menghentikan masalah iklim tersebut.
IPCC memprediksi saat laju pemanasan mencapai 1,8 derajat Celcius setengah manusia di Bumi bakal hidup di tengah panas dan kelembaban ekstrem tahun 2100 menatang.
Baca Juga:Honda Tak Mau Kecolongan Lagi, Pastikan Kualitas AHM Buka Layanan Pengecekan untuk Rangka eSAFDinkes Karawang Minta Warga Tidak Keluar Rumah Siang Hari
Sejumlah wilayah juga diprediksi jadi paling terdampak dari panas maupun kelembaban ekstrem. Mulai dari Asia Tenggara, sebagian Brasil dan Afrika Barat.
Baca: Baru Sampai di Bulan, India Lanjut Kirim Pesawat ke Matahari
Untuk saat ini, Bumi sudah berada dalam 1,2 derajat Celcius lebih hangat dari masa pra-industri. Dampaknya juga telah dirasakan, yakni cuaca ekstrem yang terjadi di Bumi.