KBEONLINE.ID- Selama musim kemarau, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana berupaya untuk memastikan pasokan air untuk persawahan. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur.
Menurut Bupati, pasokan air untuk persawahan di Kabupaten Karawang masih mencukupi untuk tiga bulan ke depan, berdasarkan hasil kerja sama dengan PJT II. “Alhamdulillah, untuk Karawang, PJT sudah memastikan pasokan air untuk persawahan aman hingga Desember,” ujarnya, Minggu (3/9/2023).
Bupati mengakui bahwa debit air di sistem irigasi telah menurun. Namun, ia mengklaim bahwa penurunannya hanya sekitar satu sentimeter setiap hari. “Masalah yang dihadapi terkait dengan sedimentasi lumpur dan sampah di saluran irigasi dan saluran air. Masalah itu kini sudah teratasi,” katanya.
Baca Juga:Rekomendasi Drama Thailand Plot Twist Bertemakan Sekolah untuk Menemani Waktu Luangmu, Dijamin Seru!Wisata-wisata di Karawang yang Cocok Kamu Kunjungi untuk Refreshing, Yuk Ajak Orang Tersayang!
Terkait sarana penunjang pertanian, Bupati berharap pemerintah pusat memberikan bantuan dana untuk perbaikan, salah satunya irigasi. “Sarana irigasi yang rusak harus diperbaiki agar sawah-sawah kita tidak kekeringan saat musim kemarau, demi menjaga ketahanan pangan nasional,” kata Bupati.
Asep Hazar, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, sebelumnya mengindikasikan bahwa kekeringan telah merusak lahan persawahan di sejumlah kecamatan. Luas lahan yang mengalami puso diperkirakan mencapai 1000 hektar. Sawah di Kecamatan Rawamerta, Banyusari, Cibuaya, Pakisjaya, Majalaya, Batujaya, Tirtajaya, Rengasdengklok, Pedes, dan Kutawaluya telah rusak akibat kekeringan.