Berikut kamu harus menyadari bahwa hubungan yang kamu jalani ini, hubungan yang sehat atau toxic. Mempertahankan hubungan yang Toxic dapat disebut hubungan yang tidak sehat karena hubungan yang terjadi mungkin dapat menyebabkan beberapa resiko yang dapat merusak diri kamu sendiri.
Ketahuilah tanda kamu menjalin suatu hubungan yang Toxic dengan pasangannya terkadang kamu tidak menyadari bahwa kamu berada di dalam hubungan yang Toxic. Hubungan yang sehat dalam sebuah komitmen antara dua orang didalamnya merasakan pertemanan, percintaan maupun keluarga. Saat kamu merasa hubungan kamu sudah tidak sehat maka kamu menyadari nya sebelum kamu terjebak dalam hubungan yang toxic.
Maka kamu harus mengetahui seperti apa tanda-tanda hubungan yang toxic, agar kamu dapat memilih suatu hubungan yang lebih baik lagi untuk di jalani.
Baca Juga:Ketahulah Tanda Dalam Suatu Hubungan Toxic: Salah Satunya Kamu tidak Bisa Menjadi Diri SendiriAku Tau Kapan Kamu Mati 2, Film Natasya Wilona yang Mengungkap Kejadian Mistis Desa
Sebagian orang mungkin belum mengetahui hubungan Toxic itu apa, seperti apa tanda-tandanya apakah baik untuk dipertahankan. Mari kita ketahui pengertiannya dan cara mengatasinya:
Apa itu Hubungan Toxic (Toxic Relationship)?
Hubungan toxic adalah hubungan tidak sehat sehingga membuat individu yang terlibat di dalamnya merasa tidak bahagia, direndahkan, mengalami ketidakadilan, selalu menjadi sasaran amarah yang berakhir pada kekerasan verbal, psikologis maupun fisik.
Hubungan toxic atau toxic relationship adalah situasi yang tidak dapat dianggap sepele. Jika dibiarkan, hubungan yang tidak sehat tersebut dapat memengaruhi kesehatan mental maupun fisik seseorang di dalamnya,
Meski sering dikaitkan dengan hubungan antar kekasih, sebenarnya toxic relationship juga bisa terjadi pada ranah pertemanan bahkan keluarga.
Tidak Mendapat Kepercayaan
Dalam suatu hubungan yang sehat, seharusnya tercipta rasa saling percaya antar pasangan. Namun pada toxic relationship, muncul rasa cemburu secara berlebihan (trust issue) pada salah satu pihak hingga memicu tindakan-tindakan yang ekstrem, misalnya menyita handphone, memeriksa isi chat di handphone, atau melarang pasangan berteman dengan orang lain khususnya lawan jenis.
Selalu Dikontrol
Dalam suatu hubungan toxic, akan selalu ada salah satu pihak yang mendominasi dan berusaha untuk selalu memegang kendali. Misalnya saja, pasangan yang terus-menerus mengatur kehidupan sesuai keinginannya, meski tidak sejalan dengan pandangan pasangannya. Dalam situasi ini, pihak yang mendominasi akan terus mengucapkan kalimat-kalimat manipulatif atau melakukan sesuatu yang membuat korban mau tidak mau harus menurutinya.