KARAWANG– Sepuluh pasang finalis Duta Genreasi Berencana (Genre) Kabupaten Karawang tampil memukau dalam Opening Ceremony Apresiasi Duta Genre Karawang tahun 2023 di Mall Karawang Centra Plaza. Sabtu, (23/9) kemarin. Ajang unjuk bakat ini merupakan salah satu syarat bagi finalis sebelum tampil di malam Grand Final Sabtu, (30/9) mendatang.
Kepala DPPKB Karawang, Sofiah mengatakan, seorang Duta Genre wajib memiliki life skill untuk menunjang kegiatan mereka sebagai promotor program Bangga Kencana di Karawang. Bakat yang mereka tunjukkan pada acara tersebut, menjadi salah satu penilaian dewan juri untuk menentukan the next Duta Genre Karawang.
“Menjadi Duta Genre itu wajib memiliki life skill dan wawasan yang luas seputar program Bangga Kencana, mereka juga harus berani tampil di masyarakat sebagai agen sebaya DPPKB Karawang untuk mengkampanyekan program keluarga berencana,” ujar Sofiah.
Baca Juga:Jelang Purna Tugas, Kepala Likar BerpamitanAnugerah Pajak Daerah dan BKPSDM Award 2023, Warga Kaget Tiba-tiba Ditelepon Wabup Diberi Hadiah
Sofiah menjelaskan, sebagai Duta Genre nantinya mereka akan dituntut untuk memiliki program. Baik seputar remaja, kesehatan reproduksi, maupun hal-hal yang beririsan dengan teman sebayanya. Seperti sosialisasi pencegahan pernikahan dini, bahaya narkoba, hingga edukasi masalah stunting untuk Masyarakat.
“Kami juga berharap Duta Genre Karawang tahun ini bisa Berjaya di tingkat Jawa Barat. Karena itu, kami terus berupaya meningkatkan standar dan kualitas agar bisa bersaing di tingkat provinsi,” ujarnya.
Sementara, Sekretaris DPPKB Karawang Imam Bahanan mengatakan, lebih dari sekadar ajang pencarian juara, pemilihan Duta Genre merupakan momentum membangun kemitraan sekaligus meneguhkan komitmen para pemangku kepentingan di daerah terhadap program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Banggakencana).
Lanjut Imam, tujuan pemilihan Duta Genre adalah memilih remaja terbaik yang memiliki pengetahuan mumpuni tentang bagaimana remaja mampu melewati lima transisi dalam kehidupan remaja. Merujuk pada Progress Report World Bank, lima transisi kehidupan remaja (Youth Five Live Transitions) meliputi: Melanjutkan sekolah (continue learning), Mencari pekerjaan (start working), Memulai kehidupan berkeluarga (form families), Menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship), dan Mempraktikkan hidup sehat (practice healthy life).