Tim Tufenkji menemukan bahwa satu kantong teh celup plastik menghasilkan lebih dari 12 miliar partikel mikroplastik dan lebih dari 3 miliar partikel nanoplastik ke dalam air dengan menggunakan mikroskop elektron. Angka ini ribuan kali lebih tinggi daripada yang ditemukan dalam makanan.
Dalam percobaan terpisah, para peneliti memberi makhluk yang sangat kecil, seperti kutu air dalam berbagai jumlah partikel ini. Terlepas dari kenyataan bahwa serangga tersebut bertahan hidup, mereka mengalami berbagai kelainan morfologi dan perilaku setelah diberi makan mikroplastik.
Temuan penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah mikroplastik memiliki konsekuensi kesehatan pada manusia.