Di Indonesia sangat beragam motif batik disetiap daerah nya memiliki keunikan dan ciri khas nya tersendiri, dari motif-motif yang khas tersebut kita bisa mengenali dari mana motif batik itu berasal.
Berikut ini adalah 10 motif batik paling populer beberapa daerah yang diolah dari berbagai sumber:
Motif Parang (Pulau Jawa)
Parang berasal dari kata pereng atau miring. Bentuk motifnya berbentuk seperti huruf “S” miring berombak memanjang.Motif Parang ini tersebar di seluruh Jawa, mulai dari Jawa Tegah, Jogjakarta dan Jawa Barat. Biasanya, perbedaannya hanya terletak pada aksen dari batik Motif parang tersebut. Misalkan, di Jogja ada motif Parang Rusak dan Parang Barong, di Jawa Tengah ada Parang Slobog, serta di Jawa Barat ada Parang Klisik.
Motif Kawung (Jawa Tengah)
Baca Juga:Penetepan Hari Batik Nasional Diinisiasi kan Oleh Presiden Ke-6 Republik Indonesia, Jatuh Pada Tanggal 2 OktoberPerhatikan Pertumbuhan Gigi Anak Agar Tepat Waktu, Berikut Fase Pertumbuhan Gigi Anak Usia 13–19 Bulan hingga Usia 2–3 Tahun
Motif batik ini terinspirasi buah kolang kaling. Bentuk kolang kaling yang lonjong tersebut disusun empat sisi membentuk lingkaran. Motif Kuwung sering diidentikan dengan motif sepuluh sen kuno, karena bentuknya yang bulat dengan lubang ditengahnya. Motif ini berasal dan berkembang di Jawa Tengah dan Jogjakarta. Biasanya motifnya sama, hanya bedanya pada hiasan atau aksennya saja. Batik ini juga termasuk motif batik Indonesia yang paling banyak dipakai.
Motif Batik Gentongan (Madura)
Motif Gentongan berbeda dengan batik lainnya. Batik asal madura ini menggunakan motif abstrak sederhana, tanaman atau kombinasi keduanya. Warna batik Gentongan biasanya mengambil warna terang seperti merah, kuning, hijau, atau ungu. Batik Gentongan sendiri diambil dari gentong, yakni gerabah yang dipakai sebagai wadah untuk mencelup kain batik pada cairan warna.
Motif Batik Sogan (Solo)
Motif batik Sogan sudah ada sejak zaman nenek moyang orang Jawa beberapa abad lalu. Batik ini, didominasi oleh warna cokelat muda dan memiliko motif yang khas seperti, bunga dengan aksen titik-titk atau lengkungan garis. Dulunya, batik ini dipakai raja-raja di Jawa khususnya keraton kesultanan Solo. Namun, sekarang dapat dipakai oleh siapa saja, baik warga keraton maupun orang biasa.