Sempat viral beberapa tahun lalu, mungkin kamu tidak asing lagi dengan senyawa berbahaya yang satu ini “Sianida”. Senyawa yang satu ini diduga menjadi racun pembunuh dalam kasus Mirna dan kopi Sianida yang sempat populer di tahun 2016. Namun siapa sangka, sianida juga terkandung di sejumlah dari asap asap yang sering kita temui. Asap kebakaran salah satunya.
Asap kendaraan mengandung berbagai bahan kimia yang mampu mengiritasi tubuh seperti asam klorida, amonia, karbon dioksida, karbon monoksida, hidrogen sulfida, hidrogen hingga Sianida tergantung dengan bahan/barang apa yang sedang terbakar.
Masyarakat diminta berhati hati dengan asap kebakaran karena asap dari bahan/barang yang terbakar mampu menyebabkan kematian, jika terhirup terlalu banyak oleh tubuh. Mengutip dari data dari United States Fire Administration (USFA) dikatakan jika asap adalah penyebab terjadinya sebanyak 80 persen angka kematian akibat kebakaran. Sianida yang terkandung dalam asap kebakaran berperan besar dalam mengakibatkan cedera hingga kematian akibat racun sianida.
Baca Juga:Angkat kembali kasus Mirna dan kopi sianida, Netflix Rilis Film Dokumenter
Kebakaran struktural dari produk yang tersusun dari karbon dan nitrogen mengandung berbagai hidrogen sianida. Terutama bagi bahan-bahan seperti wol, kertas, kapas, sutra dan plastic yang mampu menghasilkan hydrogen sianida saat terbakar.
Namun, hidrogen sianida terbentuk ketika serat alami, seperti wol dan sutra, polimer sintetik (seperti poliuretan dan nilon) tidak sepenuhnya terbakar. Bahan-bahan ini digunakan dalam proses insulasi, penutup lantai, dan bahan konstruksi serta perabotan pada bangunan.
Apa itu Sianida?
Hidrogen sianida, dikenal sebagai asam hidrosianat memiliki berbentuk gas/cair tampa warna dan berbau samar seperti almond. Bukan hanya sebagai baha kimia industri sianida mampu memasuki aliran darah dan mencegah pemanfaatan oksigen intraseluler. Kondisi ini mengakibatkan sesak napas kimia dengan adanya oksigen yang cukup.
United States Department of Transportation (DOT) mengklasifikasikan hidrogen sianida sebagai racun tingkat 6.1, sementara The National Fire Protection Association (NFPA) mencantumkan sebanyak 704 sistem penunjukan hidrogen sianida untuk kesehatan adalah tingkat 4 (empat), mudah bereaksi tingkat (2) dan mudah terbakar tingkat 4 (empat).
Hidrogen sianida diserap ke dalam tubuh dan menyebabkan keracunan sianida melalui kulit, dan tertelan. Organ yang paling rentan terhadap sianida adalah sistem saraf pusat dan jantung. Dosis fatal minimum adalah sekitar 50 miligram untuk dewasa.