Dari desa menuju Kantor Satpel PPKB Kecamatan Tegalwaru menggunakan sepeda motor. Kemudian di lanjut perjalanan satu jam setengah menuju rumah sakit di pusat kota Karawang.
“Tak jarang, ketika melakukan pelayanan MOW di rumah sakit. Kader kami berangkat subuh, pulang ya subuh lagi.
Paling cepat itu jam 3 pagi, karena harus antar jemput pasien dari kota ke satpel, kemudian di antarkan lagi ke desa yang menembus gunung itu,” ujarnya.
Baca Juga:Panci Gosong Kembali Seperti Baru, Gunakan Soda Kue Begini, Bunda Full SenyumKerak Wajan Membandel Hilang Sekali Cuci, Kuncinya Cuma Air Hangat
Tidak semua orang bisa menjadi PLKB di Kecamatan Tegalwaru. Cucu bilang, untuk memberikan pemahaman tentang alat kontrasepsi dasar seperti Pil, Suntik, dan Kondom saja diperlukan tenaga ekstra.
Sebab, pemahaman warga tentang manfaat program KB masih sangat sempit. Apa lagi, untuk meyakinkan mereka menjadi akseptor baru MKJP seperti Implan, IUD, atau MOW/MOP. Sudah pasti tidak bisa satu kali penyuluhan langsung melakukan pelayanan.
Cucu menyadari, bahwa menjadi PLKB di Kecamatan Tegalwaru perlu perjuangan dan pengorbanan. Tak jarang, mereka harus bertaruh nyawa untuk melintasi wilayah hutan yang dingin dan gelap di malam hari.
Belum lagi ancaman hewan liar yang masih banyak ditemui di dalam hutan Sanggabuana.
“Demi mensukseskan program Bangga Kencana di Karawang, kami siap menghadapi segala macam resiko di lapangan. Semata-mata untuk kesejahteraan warga Karawang, khususnya di Kecamatan Tegalwaru,” ucapnya.
Wakil Ketua Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Provinsi Jawa Barat, Budi Sulistyono menambahkan, menjadi PLKB di pusat kota saja sudah sangat sulit. Apa lagi ditambah beban berat menembus hutan dan menanjak gunung hanya untuk melakukan penyuluhan atau pelayanan.
Budi yang juga pernah menjabat Koordinator di Satpel Kecamatan Tegalwaru paham betul betapa lelahnya para PLKB disana ketika melakukan penyuluhan dan pelayanan.
Baca Juga:Redmi Note 13 Pro+, Calon Kuat Raja Baru, Harga Merakyat Spesifikasi Dewa GSM ArenaKerak Cetakan Kue Hilang Dengan Cara Ini, Tips dan Trik Perawatan
Tak hanya pengorbanan waktu dan tenaga saja, tapi juga dibutuhkan keberanian dan tanggungjawab besar untuk mencapai target akseptor dari BKKBN maupun DPPKB Karawang.
“Apa lagi di Tegalwaru PLKB-nya kebanyakan perempuan, bayangkan mereka harus naik turun gunung dan menembus hutan pakai motor gede? Apa lagi kalau pulang sampai larut malam. Pengabdian mereka patut di acungi jempol,” ujar Budi yang kini jadi Koordinator Satpel PPKB Pangkalan.