Meski akhirnya mereka tahu kalau Singaperbangsa telah gugur, namun Suriadipati dan Indra Manggala telah sepakat bahwa apapun yang terjadi, kepala bupati yang terpisah dari badannya itu harus bisa diselamatkan.
Dikisahkan, selang beberapa waktu kemudian, keduanya dapat memasuki kotaraja Karawang. Bahkan, mereka dapat menyusup ke areal pendopo Karawang yang telah diduduki pemberontak.
Ketika itulah mereka melihat potongan kapala Singaperbangsa dipertontonkan dengan cara ditancapkan dekat pendopo. Maksudnya tak lain agar rakyat Karawang menyerah dan tunduk kepada para pemberontak.
Baca Juga:Karyawan Alfamart Kalangsari Dengklok Ini Nekat Akhiri Hidup dengan Gantung Diri di GudangYokke dan SB Payment Service Jalin Kerjasama Strategis untuk Memperkuat Posisi sebagai Penyedia Sistem Pembayaran Terdepan di Indonesia
Dengan taktik dan strategi yang jitu, Suriadipati dan Indra Manggala dengan cepat menyelamatkan kepala bupati tersebut.
Mereka kemudian membawanya untuk dipersatukan kembali dengan tubuhnya yang telah dibawa terlebih dahulu oleh para abdi dalem dan rakyat Karawang yang telah mengungsi. Maksudnya tak lain untuk dimakamkan secara layak.
Menurut tutur, daerah yang dilalui para abdi dalem dan rakyat Karawang dalam pelariannya disebut Klari.
Konon, setelah pemakaman selesai para abdi dalem kembali menemui Singaderpa Kerta Kumambang di Citaman.
Menurut riwayat yang disebarkan secara getok tular (dari mulut ke mulut), sebelum keduanya tiba di daerah Manggung Jaya, lokasi yang direncanakan untuk memakamakan Singaperbangsa, Rangga Suriadipati dan Indra Manggala beristirahat di daerah Ciranggon, tepatnya di kawasan irigasi, dekat sebuah sendang.
Nah, sendang inilah yang sekarang disebut Kobak Sumur oleh masyarakat setempat.
Disebutkan, karena merasa prihatin melihat potongan kepala Singa Perbangsa yang kotor,. meski masih dihantui kejaran pasukan Trunajaya, namun keduanya menyempatkan diri untuk membersihkan potongan kepala Singaperbangsa yang berlumur darah kering itu.
Tempat mencucinya d Kobak Sumur tersebut.
Baca Juga:Amartha Berangkatkan Karyawan Berprestasi Ibadah UmrohSejumlah Kader Karang Taruna Kabupaten Bekasi Maju Sebagai Caleg, Ini Tanggapan Pengurus
Konon, akibat perbuatan mereka yang sembrono ini, air sendang yang tadinya jernih, seketika memerah dan berbau anyir. Apa yang terjadi kemudian? Akhirnya, secara tiba-tiba Rangga Suriadipati dan Indra Manggala merasakan suasana di sekitarnya jadi hening laksana di kuburan.