KBEONLINE.ID- Rangkaian Hari Santri Datangkan Gus Islah, PCNU Karawang Kampanyekan Moderasi Beragama, Persempit Gerakan Radikalisasi Agama .
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karawang buka rangkaian Hari Santri Nasional (HSN) dengan menggelar ceramah Halaqah Santri yang mendatangkan Gus Islah sebagai pemateri dengan tajuk “Santri dan Moderasi Beragama: Mendigdayakan Santri di Tanah Pangkal Perjuangan” di Aula Husni Hamid Pemda Karawang, Rabu (4/10).
Ketua PCNU Karawang, Jenal Arifin, mengajak warga Nahdliyin untuk mengerahkan para santri untuk menyemarakan rangkaian HSN di Karawang. “Saya memohon partisipasi dari seluruh pengurus MWC untuk mengajak santri-santrinya dari berbagai ponpes,” kata Jenal.
Baca Juga:Kekeringan di Cibarusah Makin Parah, 7 Desa Krisis Air BersihSimak Persyaratan Penerima Beasiswa Karawang Cerdas 2023, Buka Link Pendaftaran Disini!
Ia menyebut ada delapan rangkaian HSN yang bakal dilakukan PCNU Karawang, diantaranya; Khotmil Qur’an, Ratiban, Khotmil Qur’an, Istighosah, Pelatihan Kegawatdaruratan Dasar untuk Santri, Penanaman 10 ribu pohon untuk Pesantren, Ziarah ke Muasis NU Karawang dan Malam Puncak Hari Santri Nasional tanggal 28 Oktober 2023 yang bakal digelar di Lapang Karang Pawitan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang, Acep Jamhuri memberi pesan agar para santri di Karawang menjaga peran untuk mengutuhkan NKRI. Serta melakukan hal baik selaku warga negara.
“Spirit semangat Hari Santri Nasional, harus terus kita jaga, kita kobarkan agar para santri kita menjadi santri yang multitalenta yang semua bisa dilakukan, dan turut aktif berperan serta dalam pembangunan di Kabupaten Karawang pada khususnya,” ungkapnya.
Pemateri Halaqah Santri, Gus Islah Bahrowi, mengatakan urgensi saat ini NU memiliki tantangan di dalam pengetahuan dan ahli fikih dari kaum perempuan.
Menurutnya, dengan ahli agama yang ikutserta memajukan ilmu pengetahuan mampu menjawab tantangan zaman yang serba dinamis dan disuguhi informasi tak terbendung.
“Kita sudah ga bisa membatasi informasi melalui bathsul matsail, ijtima ulama dan sejenisnya. Di dunia modern tidak hanya mengenal halal-haram. Kita harus mengembangkan ilmu pengetahuan yang mampu membangun peradaban, terutama bagi umat islam untuk ahli memajukan ilmu pengetahuan bagi bangsa,” ucap Gus Islah.