Sering kita lihat anak balita mengemut permen, Namun, kapan sebaiknya anak boleh makan menikmati camilan yang satu ini?
Makanan yang rasanya manis memang disukai oleh anak-anak, termasuk permen dan cokelat.
Lalu apa saja bahayanya jika anak makan permen? Yuk, cari tahu penjelasannya dari sisi kesehatan melalui artikel berikut ini!
Kapan anak balita boleh makan permen?
Baca Juga:Daftar Para Pemain Film Ballerina, Dibintangi Aktris Korea Selatan, Jeon Jong Seo: Serta SinopsisnyaProyek Baru Jeon Jong Seo dan Kim Ji Hoon yang Bakal Tayang di Netflix Film Ballerina
Mengutip penjelasan pada laman Cleveland Clinic, anak usia di bawah 2 tahun sebaiknya tidak diberikan makanan yang mengandung gula tambahan.
Anak usia di bawah 2 tahun sebaiknya hanya menyantap rasa manis asli dari makanan tanpa ditambahkan pemanis apapun.
Gula tambahan yang dimaksud bukan hanya pemanis buatan tetapi juga bahan pemanis pada umumnya, misalnya gula pasir, gula merah, gula jagung, dan sebagainya.
Sebagai contoh, Anda bisa memberikannya buah pepaya, mangga, stroberi, dan sebagainya.
American Heart Association (AHA) menyebutkan bahwa anak usia 2 tahun sampai 18 tahun hanya boleh makan gula paling banyak 6 sendok teh (25 gram) dalam sehari.
Anak baru bisa makan manis, seperti permen, di usia 2 tahun ke atas. Itupun dalam jumlah yang terbatas.
Jumlah ini adalah total gula dari apapun yang anak konsumsi dalam satu hari, termasuk yang ada dalam makanan, minuman, dan camilan mereka.
Baca Juga:Yuk Intip Destinasi Wisata Terbaru di Bogor, Tiket Masuk Gratis Sampai 15 Oktober 2023Lebih Unggul yang Mana iPhone XR dan iPhone 11, Cek Perbedaannya Mana yang Lebih Oke ?
Selain membatasi jumlah permen yang anak makan, Anda perlu memperhatikan jenis permen yang Anda berikan.
Bila usianya masih balita, pilihlah permen yang tidak keras agar anak tidak tersedak.
Hindari memberikan permen karet bila ia belum paham cara makannya. Jangan sampai anak menelan permen karet tersebut.
Ternyata anak dapat berisiko mengalami masalah-masalah.
Berikut bila terlalu banyak makan permen.
Kekurangan nutrisi yang penting
Permen hanya mengandung banyak gula dan tidak memiliki zat gizi lainnya yang penting bagi tubuh.
Padahal anak-anak, terutama di usia balita, sangat membutuhkan nutrisi untuk tumbuh kembangnya.
Anak menjadi picky eater
Terlalu sering membiarkan anak makan permen akan membuat mereka terbiasa makan makanan manis.