Gejala ADHD pada remaja
Seiring bertambahnya usia, anak dengan gangguan ini akan menunjukkan perubahan gejala.
Dalam beberapa kasus, gejala tertentu yang terlihat ketika masa kanak-kanak mungkin berkurang seiring anak beranjak remaja.
Namun, gejala baru dapat saja muncul seiring dengan perubahan tanggung jawab dan bertambahnya usia pada anak.
Remaja dengan masalah ini biasanya menunjukkan beberapa gejala berikut:
Baca Juga:Benarkah Faktor Konsumsi Gula Berlebihan Pada Anak, Bisa Terkena Gangguan Mental Yang Disebut Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)Politikus Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono Telah Berpulang Berikut Profil dan Perjalanan Kariernya
- Kesulitan fokus pada tugas sekolah atau pekerjaan lain.
- Sering melakukan kesalahan saat melakukan tugas atau pekerjaan.
- Mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas, terutama tugas sekolah atau pekerjaan rumah.
- Memiliki masalah dengan organisasi dan manajemen waktu.
- Sering melupakan barang atau kehilangan barang pribadi.
- Kerap menghindari tugas atau pekerjaan yang melelahkan secara mental.
- Kesulitan menavigasi hubungan sosial dan keluarga.
- Mengalami peningkatan frustasi dan kepekaan emosional.
Meski ADHD dapat membuat remaja terlihat “tidak dewasa”, gejala yang muncul sebenarnya hanyalah bagian dari ADHD alias tidak ada hubungannya dengan tingkat kedewasaan anak.
Gejala ADHD pada usia dewasa
Kebanyakan orang dengan ADHD menerima diagnosa selama masa kanak-kanak. Namun, orang tua kerap mengabaikan atau menyalahartikan gejala yang muncul.
Selama gejala ADHD muncul pada seseorang sebelum usianya 12 tahun, ini artinya mereka masih dapat menerima diagnosa pada masa dewasa.
Pada orang dewasa, gejala ADHD bisa terlihat berbeda daripada gejala yang muncul pada masa kanak-kanak atau remaja.
Hal ini bisa terjadi karena adanya perbedaan tanggung jawab saat dewasa. Gejala ADHD pada orang dewasa dapat berupa:
- Kesulitan menyelesaikan tugas atau pekerjaan.
- Memiliki masalah harga diri dan kesejahteraan mental secara keseluruhan.
- Melakukan penyalahgunaan zat, terutama alkohol.
- Mengalami kesulitan dalam hubungan dengan pasangan, keluarga, atau rekan kerja.
- Sering mengalami kecelakaan atau cedera.
ADHD terbagi menjadi 3 subtipe, yaitu:
Dominan hiperaktif-impulsif. Tipe ini biasanya muncul dengan masalah hiperaktivitas bersamaan dengan perilaku impulsif.
Baca Juga:Perjuangan Demi Mencari Uang, Film “Gampang Cuan” Kisah Kehidupan Kita Untuk Kaya Raya, Berikut Daftar Pemain Serta Sinopsis dan Link TontonnyaCuaca panas Terik, Timun Bisa Dapat menjadi Solusi Untuk Menambah Hidrasi atau Asupan Cairan Tubuh Kita
Dominan inatentif. Tipe ini memiliki ciri sulit untuk menaruh perhatian penuh pada satu hal dalam satu waktu. Anak-anak dengan kondisi ini cenderung tidak bisa memperhatikan dengan baik.