Pun, Gibran bahkan sempat hadir di Rakernas Projo, relawan Jokowi, Sabtu (14/10). Saat itu Projo sudah menginsyaratkan akan mendorong Prabowo sebagai capres. Dan akhirnya Projo ke Kertanegara, kediaman Prabowo, untuk mengumumkan keputusan tersebut.
Di Rakernas, Gibran hadir selama 15 menit. Politikus PDIP itu sempat menyalami para ketum Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang hadir.
Mereka adalah Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra, hingga Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Setelah menyalami, Gibran lalu pulang. Tak lama kemudian, Presiden Jokowi tiba di Indonesia Arena.
Ini kemudian diartikan sebagai kode keras. Bahwa Gibranlah yang akan dipinang sebagai cawapres.
Penerimaan dari parpol KIM pun baik. Tidak ada penolakan dan semua bersepakat bila Prabowo memilih Gibran, semua akan mendukung.
Baca Juga:Delapan Fungsi Keluarga Sebagai Pilar Utama Pencegahan StuntingSmart Tv Satu Jutaan!! Gila Banget Sih Tv Polytron, Kualitas Terjamin, Cek Keunggulannya
Zulkifli Hasan misalnya. Saat ditanya Sabtu (14/10) lalu, ia sudah memberikan kode bahwa Gibran akan dipilih KIM setelah putusan MK.
“Cawapres kita tunggu Senin ya,” kata Zulhas sebelum ikuti Rakernas Projo di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (14/10).
Zulhas pun melemparkan kode keras. Saat ditanya soal apakah Gibran cawapres Prabowo, dia menjawab ‘tanda-tanda’.
“Ya saya kira tanda-tanda,” jelas dia.
Sementara itu Politikus PDIP Deddy Sitorus pun mengkritik bila Gibran benar-benar bermanuver. Menurutnya, ini bukti Prabowo tak mengutamakan nilai dan moral dalam politik.
Manuver tersebut pun dikritik karena Jokowi dan Gibran dinilai masih merupakan bagian dari PDIP dan seharusnya mendukung Ganjar Pranowo.
“Kan memang ada upaya terus menerus jadikan Mas Gibran wakil, saya kira wajar, karena yang ngajak kan enggak yakin dengan dirinya. Dia pikir satu-satunya yang menentukan kemenangan dengan ajak Pak Jokowi atau keluarganya jadi sekutunya,” kata Deddy di media center TPN Ganjar Presiden, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/10).
“Nah, namanya politik begitulah di Indonesia, hari ini. Jauh dari nilai-nilai, kecuali nilai transferan,” imbuh dia.
Deddy mengakui pihaknya tak bisa menghalangi Gibran maju sebagai cawapres Prabowo. Namun ia berharap Jokowi dan keluarga masih mengutamakan loyalitas kepada PDIP. (bbs/mhs)