KBEONLINE.ID- Pantheon adalah bangunan tertua di dunia yang masih digunakan hingga hari ini. Sejak abad ke-7, telah menjadi gereja Katolik Roma.
Saat pengunjung masuk ke Pantheon di Roma, Italia, dan menatap kubahnya, mereka merasakan nuansa teatrikal dan kolosal yang sama seperti yang dirasakan pengunjung sejak 2.000 tahun yang lalu.
Pembangunan kuil ini diselesaikan pada masa pemerintahan Kaisar Hadrian (118 SM-28 M) pada tahun 126 M. Hadrian membangun kuil ini untuk penyembahan terhadap dewa-dewa Romawi.
Baca Juga:Angka Kemiskinan Di Amerika Meningkat! Salah Satunya Kota Cleveland Termiskin di Amerika Serikat Cek FaktaBrunei vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Hassanal Bolkiah
Nama Pantheon berasal dari bahasa Yunani yang berarti Rumah Semua Dewa. Kuil ini digunakan sebagai gereja dari tahun 609 sampai 1885 dan kemudian menjadi gereja dan tempat pemakaman bagi pahlawan nasional Italia.
Legenda mengatakan Pantheon adalah situs tempat pendiri Roma, Romulus, naik ke surga.
Yang lain percaya Pantheon adalah tempat kaisar Romawi dapat berkomunikasi dengan para dewa.
Apapun fungsinya, seperti banyak prestasi arsitektur Romawi, strukturnya menjadi “simbol penting dari kekuatan kekaisaran,” kata Luca Mercuri, direktur Pantheon saat ini.
Memang, arsitektur Romawi pada masa itu mewujudkan kekayaan, kekuatan, dan martabat.
Berabad-abad kemudian, arsitek neoklasik merujuk kombinasi serambi dan kubah Pantheon untuk mengilhami bangunan mereka dengan nilai-nilai yang sama, dari US Capitol di Washington, DC, hingga Somerset House di London.
Pembangunan Pantheon
Pantheon adalah keajaiban arsitektur Kekaisaran Romawi.
Pantheon dibangun dengan gaya Yunani, di bagian depannya ada empat tiang dan di bagian atasnya ada pedimen. Atap Pantheon adalah sebuah kubah yang sangat besar, kubah terbesar pada masa Romawi, dengan diameter 43 meter, dan jaraknya dari lantai ke puncak kubah juga 43 meter.
Baca Juga:Sudut Pandang Orang Amerika Tentang Percintaan, Inilah Kenapa Orang Amerika Sangat RomantisKuliah Di Amerika Serikat Jadi Impian Banyak Pelajar Internasional Inilah 5 Alasannya
Untuk menopang kubah in, dinding Pantheon dibangun dari batu bata dan beton dengan tebal enam meter. Di puncak kubah, ada sebuah lubang yang disebut oculus. Kaisar Phocas memberikan Pantheon pada Paus pada 609 M, yang kemudian menjadikann sebagai gereja.
Kubah terbuka di Pantheon yang disebut oculus, bahasa Latin untuk “mata”, yang diameter sembilan meter, dibangun seakan membawa langit ke dalam bangunan.