KBEONLINE.ID- Inilah ‘Kota Mati Tommy Soeharto’ di Klari Karawang. Namanya Perum Karawang Baru. Kini banyak yang nyebut sebagai destinasi wisata horor.
Seperti yang ramai dibicarakan warganet akhir-akhir ini, perumahan ini laksana urban legend di kalangan masyarakat Karawang. Dijuluki Kota Mati Tommy Soeharto, karena mangkrak, tidak selesai dan terbengkalai.
Bahkan warganet ada menyebut sebagai destinasi wisata horor di Kabapaten Karawang. “Ini jadi lokasi wisata horor,” ujar Rizky, warganet Karawang.
Baca Juga:Pelajar Jangan Tawuran, Polres Karawang Bentuk Satgas Anti Tawuran dan Perundungan PelajarGrand Taruma dan Parkland Podomoro Karawang Properti APLN di Kawasan Transit Paling Strategis
Diketahui perumahan mangkrak Perum Karawang Baru terletak di Desa Karang Anyar, Kecamatan Klari. Perumahan ini ramai dibicarakan di media sosial karena termasuk dalam jajaran kota mati di Indonesia.
Bangunan-bangunannya terbengkalai dan saat ini kerap didatangi pembuat konten horor. Selain itu, gedung-gedung ini juga dijadikan spot foto preweddng.
Perum Karawang Baru sebenarnya tak benar-benar ditinggal penghuninya. Di sana masih ada beberapa orang yang tinggal meskipun hanya satu RW.
Menurut keterangan dari salah satu tokoh masyarakat yang juga Direktur Kesekretariatan DPD KPLHI (Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia) Dodon Albantani sebelum dibangun menjadi perumahan, Perum Karawang Baru merupakan lahan kebun karet.
“Kebetulan saya lahir di sini, dan orang tua pernah bekerja di sini sebagai pekerja perkebunan karet pada tahun 1991. Jadi dulu itu lahannya milik PTPN 12 dengan luas kalau tidak salah 1.200 hektar,” kata dia.
Hanya saja 2 tahun kemudian, kebun karet itu diambil alih empat perusahaan anak Presiden Soeharto, Tommy Soeharto. Kebun ini lantas dijadikan kawasan industri termasuk perumahan.
“Jadi pada masa Orde Baru, lahan perkebunan ini tidak tau mengapa bisa dikuasai oleh 4 perusahaan milik keluarga Cendana, atau Tommy Soeharto namanya itu PT Hutomo Mandala Putra, PT Graha Jati Indah, PT Adiyesta Cipta Tama, PT Sentra Bumilokatama,” ujarnya.