KBEONLINE.ID– Laporan studi McKinsey & Company pada bulan Juni 2023 menyatakan bahwa hampir sepertiga dari CEO S&P 500 yang baru diangkat berusia di bawah 50 tahun tahun lalu, dua kali lipat dibanding tahun 2018. Meskipun CEO umumnya masih berusia 54 tahun, statistik menunjukkan bahwa individu yang lebih muda cenderung mengejar posisi puncak.
45% responden Gen Z dalam studi EY yang dilakukan pada tahun 2021 terhadap 1.500 orang menyatakan bahwa mereka sangat mungkin memulai perusahaan. Namun, para ahli manajemen menyatakan bahwa usia muda terkadang dapat menghalangi kepemimpinan yang efektif.
Generasi muda, mungkin tidak memiliki waktu untuk memperoleh semua pengetahuan institusional yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan, atau mereka mungkin tidak mampu menangani beberapa siklus ekonomi.
Baca Juga:Mengenal Kampung Febri, Destinasi Wisata dengan Rainbow Slide Pertama di Bogor. Yuk Ajak Si Kecil Main Disana, Dijamin Senang!Mengapa Setelah Bangun Tidur, Kita Sering Lupa Apa yang Ada di dalam Mimpi Kita? Simak Penjelasannya!
Yang paling penting, mereka mungkin kurang memiliki kecerdasan emosional atau soft skill yang diperlukan untuk memimpin tenaga kerja, seperti kapasitas untuk menangani konflik, menyesuaikan diri dengan perubahan, dan meningkatkan semangat kerja.
Keangkuhan tidak memiliki batasan usia, meskipun para pemimpin muda sering kali memiliki rasa percaya diri yang berlebihan yang dapat merugikan mereka, menurut Sir Cary Cooper, CBE, seorang profesor di Alliance Manchester Business School di Inggris.
“Hal negatif utama adalah bahwa kaum muda tidak tahu seberapa banyak yang tidak mereka ketahui,” menurutnya. “Mereka tidak memiliki pandangan yang realistis tentang diri mereka sendiri serta kekuatan dan kelemahan mereka.”