Namun jika dilihat ke belakang, selama 36 tahun menjabat di Senat, Biden adalah penerima sumbangan terbesar sepanjang sejarah dari kelompok pro-Israel, dengan menerima U$4,2 juta, merujuk database Open Secrets.
Sebagai wakil presiden, ia kerap menjadi penengah dalam hubungan sensitif antara Barack Obama dan Netanyahu, yang memang dikatakan kerap tak aker stal serangan ke Palestina.
Dennis Ross, seorang penasihat Timur Tengah pada masa jabatan pertama Obama, mengenang intervensi Biden untuk “mencegah pembalasan terhadap Netanyahu atas penghinaan diplomatik selama kunjungan Obama pada tahun 2010”. Obama kala itu, kata Ross, ingin mengambil tindakan keras atas pengumuman Israel mengenai perluasan besar-besaran perumahan bagi orang-orang Yahudi di Yerusalem Timur, separuh kota yang sebagian besar dihuni warga Arab yang direbut dalam perang tahun 1967.
Baca Juga:Banyak Sawah Kekeringan, Karawang Terancam Gagal Panen, Pemkab Minta Bantuan Pompa AirAplikasi SIENJUM Untuk Mendata PJU yang Terdapat di Kabupaten Karawang
“Kapanpun keadaan menjadi tidak terkendali dengan Israel, Biden adalah jembatannya,” kata Ross, yang kini bekerja di Washington Institute for Near East Policy.
“Komitmennya terhadap Israel begitu kuat… Dan itulah naluri yang kita lihat sekarang,” tambahnya.
Sementara itu, keberpihakan Biden dengan pemimpin sayap kanan Yahudi itu berisiko ke partainya, Partai Demokrat. Ini bahkan bisa membuat bahaya posisi Biden di pemilu tahun 2024, seiring meningkatnya kecaman internasional terhadap taktik Israel yang juga menyalahkan AS.
Hal ini juga, masih dimuat Reuters, telah mendorong banyak warga Palestina dan negara-negara Arab lainnya untuk menganggap Biden terlalu bias dalam mendukung Israel untuk bertindak sebagai perantara perdamaian.
“Presiden Biden, tidak seluruh warga Amerika mendukung Anda dalam hal ini, dan Anda perlu sadar dan memahami,” kata anggota Kongres Rashida Tlaib, satu-satunya warga Amerika keturunan Palestina di Kongres.
“Kami benar-benar menyaksikan orang-orang melakukan genosida,” tambahnya.
Di sisi lain, jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis pada hari Senin menunjukkan simpati publik AS yang lebih kuat terhadap Israel dibandingkan sebelumnya. Ada dukungan tertinggi terhadap Israel di kalangan Partai Republik sebesar 54%, dibandingkan dengan 37% dari Partai Demokrat.