Ihsanudin pun mengatakan untuk itulah, Prabowo menyambut arah kehendak rakyat tersebut dengan mengambil Gibran sebagai calon wakilnya. Seorang pejuang seperti Prabowo, tuturnya, pasti akan menerima dan siap melaksanakan jika itu adalah arah amanat atau perintah rakyat.
“Dengan logika sederhana dan merakyat bisa kita gambarkan Bukankah setiap kita pasti ingat betul bahwa saat kita diperintah oleh calon mertua kita, maka tanpa reserve kita sanggup penuh kesiapan melaksanakan permintaan sang calon mertua. Bukanlah dalam kehidupan sehari hari, seorang kakek atau nenek dengan sukarela melakukan permintaan cucunya untuk bermain main. Begitulah kiranya gambaran jiwa politik Prabowo dalam memandang dan menerima arah amanat rakyat,” katanya.
Hal ketujuh yang dapat ditarik masyarakat sebagai pendidikan politik dari pasangan ini, katanya, adalah Prabowo yang dengan mengambil Gibran sebagai cawapresnya telah melakukan ijtihad politik yang besar, dan suatu langkah terobosan dengan mengambil salah satu anak muda terbaik yang dimiliki bangsa ini.
Baca Juga:BP Jamsostek Sasar Pekerja Informal di Tambun UtaraHeboh Rencana Galian Tanah di Pemakaman Warga Purwasari Karawang
“Seorang anak muda yang memiliki hak politik yang sama dengan warga negara lain dan hak tersebut dilindungi oleh konstitusi kita. Semoga kita sebagai masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan politik yang lebih luas dan mantap dengan adanya pasangan ini,” ujar dewan yang populer ‘pro rakyat dan pembela wong cilik ini’. ***