Sosok Calon Wakil Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka, mengalami peristiwa menarik saat berinteraksi dengan masyarakat dan sukarelawan. Peristiwa pertama adalah ketika seorang pria berkumis di sekitarnya menciumnya secara tiba-tiba selama kampanye. Bukan hanya sekali, nyatanya Gibran telah dicium sebanyak dua kali.
Mengutip dari portal berita online solopos.com Gibran pertama kali dicium bapak bapak berkumis saat acara pertemuan peserta Nusantara Bersatu dengan Presiden Jokowi di GBK pada Senin, 28 November 2022. Peristiwa ini mendadak menjadi viral dan menjadi topik perbincangan di media sosial karena ini merupakan pengalaman pertama bagi Gibran yang merupakan Wali Kota Solo.
Kedua Kalinya Gibran Dicium Bapak Bapak Berkumis
Peristiwa ini menjadi perbincangan selama beberapa minggu. Meme serta stiker tentang Gibran yang dicium oleh pria berjenggot menjadi populer di internet. Gibran sendiri, dalam percakapan dengan media, dengan nada humor mengaku trauma oleh peristiwa ini dan meminta media untuk tidak mengingatkan kejadian tersebut.
Baca Juga:Memberikan Kopi Saat Anak Mengalami Kejang, Mitos/Fakta?Awas! Memberi Kopi untuk Anak Kejang Bukan Tindakan yang Benar
Hampir setahun kemudian, calon wakil presiden tersebut mengalami peristiwa serupa lagi. Kali ini, ketika Gibran mengunjungi Padepokan Turangga Seto di Desa Samiran. Selo, Boyolali, pada Sabtu, 28 Oktober 2023, seorang pria di sebelah kanannya tiba-tiba menciumnya. Gibran yang tidak mengharapkannya hanya pasrah saat pipi pesanan dicium oleh pria tersebut. Video peristiwa ini banyak diunggah di media sosial dan kembali menjadi viral, tidak kalah populer dari peristiwa pertama.
Gibran Pasrah dicium Bapak Bapak
Mengingat posisinya sebagai calon wakil presiden, Gibran akan terus melakukan blusukan dan berinteraksi dengan masyarakat di Jawa Tengah ke depan. Hal ini akan menjadi menarik untuk melihat sejauh mana Gibran bisa mendapatkan dukungan dari masyarakat Jawa Tengah yang merupakan basis politik yang kuat. Selain itu, kita akan melihat apakah masih ada peristiwa unik dan lucu lainnya yang melibatkan masyarakat dan Gibran selama blusukan.
Mungkin saja peristiwa seperti mencium Gibran oleh pria berjenggot akan terulang atau mungkin ada peristiwa unik dan tak biasa lainnya. Karena perilaku masyarakat sulit diprediksi, Gibran harus siap menghadapi berbagai kemungkinan. Bagaimanapun, ekspresi masyarakat mencerminkan sikap dan pandangan mereka yang tidak bisa dipaksakan.