Kelopak bunganya yang berbentuk lonceng berwarna putih kehijauan. Bagian bawahnya berwarna hijau, dan mahkota kuncup berwarna putih di dekat ujungnya. Tandan tampak memanjang dan berbentuk piramida, karena terdapat lebih banyak bunga di bagian bawah tandan daripada di bagian atas. Bibir bunga berukuran panjang 2,5 cm dan berwarna putih dengan garis miring merah muda di setiap sisinya. Mahkota bunga kuncup berwarna putih di bagian ujung dan hijau di bagian pangkal.
Sifat antijamur dari lengkuas adalah salah satu kelebihannya. Eugenol, yang memiliki sifat antijamur, dan diterpen antibakteri ditemukan dalam ramuan obat lengkuas. Parutan rimpang lengkuas telah digunakan secara tradisional sejak zaman kuno sebagai pengobatan untuk berbagai kondisi kulit, terutama yang berhubungan dengan jamur termasuk panu, kurap, eksim, jerawat, koreng, bisul, dan lain sebagainya.
Akar tanaman dapat dengan mudah menyerap ekstrak lengkuas, yang kemudian diangkut ke seluruh bagian tanaman hingga mencapai jaringan daun. Minyak atsiri lengkuas 1% berwarna kuning kehijauan, tanaman obat bakterisida dan fungisida, sebagian besar terdiri dari 48% metil-sinamat, 20% -30% sineol, eugenol, talang 1%, seskuiterpen, ä-pinen, galangin, dan seskuiterpen, kapur barus, lengkuas, kadinen, dan heksahidrokadelen hidrat. Salah satu manfaat dalam medis eugenol bisa digunakan sebagai antiseptik lokal, dan turunan eugenol dapat bertindak sebagai biosida dan antiseptik. Diterpene adalah molekul lain yang bertindak sebagai antijamur.