Otak manusia memiliki tingkat fleksibilitas tertinggi selama tahap awal kehidupan, yang sering disebut sebagai ‘golden age.’ Pada masa ini, otak anak memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menyerap berbagai informasi dari sekitarnya. Perkembangan otak anak dapat Ayah dan Ibu asah melalui beberapa kegiatan ini di usia emas agar anak menjadi lebih cerdas.
Sebagian besar ahli merekomendasikan kepada orang tua untuk memberikan rangsangan yang tepat pada anak selama periode perkembangan awal ini.
Hal ini karena kecerdasan emosional, keterampilan sosial, dan kemampuan kognitif-linguistik yang mulai muncul pada tahun-tahun ini memiliki dampak penting pada kesuksesan anak di sekolah dan masa depannya di dunia kerja.
Baca Juga:Kenapa Ribuan Burung Raptor dari Rusia Migrasi ke Karawang? Ada Apa di Karawang? Yuk Cek Faktanya!Hati-hati, Ini Dampak Minum Es Teh Saat Cuaca Panas
Hasil studi dalam jurnal peer-review mengungkapkan bahwa anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca dan berpartisipasi dalam kegiatan olahraga tim mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih baik. Ini bisa kita bandingkan dengan mereka yang lebih fokus pada aktivitas lain seperti penggunaan komputer tanpa pengawasan atau permainan yang kurang terstruktur.
Penelitian ini mengungkap bahwa anak-anak yang aktif dalam kegiatan olahraga, memiliki minat dalam membaca, dan menjaga pola makan sehat cenderung meraih hasil akademik yang lebih baik.
Dalam penelitian ini juga menemukan hubungan yang kuat antara pola makan, aktivitas fisik, dan peningkatan kemampuan berpikir anak-anak.
Salah satu temuan penting adalah bahwa aktivitas fisik yang terstruktur, seperti berpartisipasi dalam olahraga, dapat berperan dalam meningkatkan kemampuan berpikir anak-anak.
Temuan ini terkait dengan penelitian sebelumnya yang menegaskan bahwa aktivitas fisik memiliki dampak positif pada fungsi otak, termasuk peningkatan memori dan kemampuan belajar.
Menurut National Institutes of Health, anak-anak yang melakukan olahraga seringkali memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dan tingkat kecemasan serta depresi yang lebih rendah. Secara khusus, olahraga beregu mendorong peningkatan kesehatan mental dengan memadukan aktivitas fisik dengan hubungan sosial.