Tips Hadapi Anak Tantrum di Usia 1-5 Tahun dengan Baik agar Tidak Berdampak Negatif

Tips Hadapi Anak Tantrum (pixabay/andibreit)
Tips Hadapi Anak Tantrum (pixabay/andibreit)
0 Komentar

Berikut beberapa tips hadapi anak tantrum yang bisa Ayah dan Ibu terapkan pada si Kecil.

Bersikap tenang dan jangan berteriak

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), merespons ledakan emosi anak secara tenang dan konsisten akan membantu anak memahami batas-batasnya, memberikan rasa perlindungan, dan membantu mereka merasa lebih terkendali.

Ingatlah bahwa anak akan meniru cara Ayah dan Ibu menangani emosi. Jika Ayah atau Ibu berteriak, mereka mungkin akan meniru intensitas suaranya, karena pada dasarnya mereka ingin berhubungan dengan Ayah dan Ibu.

Baca Juga:Parents, Lakukan 2 Kegiatan Ini di Usia Emas agar Anak Jadi CerdasKenapa Ribuan Burung Raptor dari Rusia Migrasi ke Karawang? Ada Apa di Karawang? Yuk Cek Faktanya!

Jika Ayah atau Ibu telah berteriak pada anak, penting untuk meminta maaf. Ayah dan Ibu bisa mengatakan, “Ayah/Ibu tidak bermaksud untuk berteriak pada kamu. Ayah/Ibu minta maaf. Itu bukan cara yang seharusnya kita bicarakan. Bisakah kamu mencoba untuk tenang?” sebagai contohnya.

Menangani perilaku agresif anak

Jika setiap kali anak mengalami tantrum cenderung menunjukkan perilaku agresif seperti memukul, menendang, menggigit, atau melempar barang, langkah pertama adalah menghentikan perilaku tersebut dan mengeluarkan mereka dari situasi yang sedang berlangsung.

Selanjutnya, penting untuk menjelaskan kepada anak bahwa meskipun mereka bisa merasa marah atau kecewa, melukai diri sendiri atau orang lain tidaklah benar atau diterima.

Tetaplah tenang dalam menjelaskan hal ini, sambil menegaskan batasan yang harus anak ikuti, khususnya dalam hal perilaku agresif. Penerapan kebijakan tanpa toleransi terhadap perilaku agresif sangat penting.

Pendekatan ini diakui oleh Pearson sebagai cara yang efektif untuk membantu anak belajar cara mengatasi dan melepaskan emosi dengan cara yang sehat. Tentu dengan tanpa merusak diri mereka sendiri atau orang lain. Dengan demikian, anak dapat merasa lega, meredakan diri mereka sendiri.

Akhirnya mereka mendapatkan kendali atas diri mereka tanpa perlu menggunakan tindakan keras seperti berteriak.

0 Komentar