KBEONLINE.ID- Hari Kebebasan Sedunia atau World Freedom Day adalah peringatan peristiwa bersejarah komunisme di wilayah Eropa Tengah dan Timur. Adapun Hari Kebebasan Sedunia ini berkaitan dengan runtuhnya Tembok Berlin di Jerman.
Hari Kebebasan Sedunia
Hari Kebebasan Sedunia yang jatuh pada tanggal 9 November memperingati runtuhnya Tembok Berlin dan berakhirnya komunisme di Eropa Tengah dan Timur. Pada tahun 1949, Jerman terbagi menjadi Jerman Timur dan Barat, dengan perbedaan kondisi ekonomi dan pelarian warganya.
Pada tahun 1961, tembok beton dan pagar dibangun memisahkan Berlin Timur dan Barat, yang menjadi simbol Perang Dingin. Presiden Ronald Reagan, pada tahun 1987, mendesak, “Runtuhkan tembok ini!” Pada 9 November 1989, warga Berlin memotong dan meruntuhkan tembok, dan pada tahun 1990, Jerman bersatu kembali.
Baca Juga:Hari Adopsi Sedunia Jatuh Pada Tanggal 9 November, Cek Selengkapnya Sekarang Manfaat Dan Pentingnya AdopsiSering Berdekatan Denganmu, Itu Bertanda Dia Tertarik Padamu, Ketahui 7 Tanda Cowok Dingin Diam-Diam Suka Kamu
Pada tahun 2001, Presiden George Bush mencanangkan tanggal 9 November sebagai Hari Kebebasan Sedunia. Hari itu adalah peringatan Federal Amerika Serikat. Sejak tahun 2001, setiap presiden sejak George Bush telah mencanangkan tanggal 9 November sebagai Hari Kebebasan Sedunia dan mengingatkan akan ancaman tirani dan tekanan politik.
Sejarah Hari Kebebasan Sedunia
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, sejarah Hari Kebebasan Sedunia berkaitan dengan keruntuhan Tembok Berlin. Adapun itu sendiri, yaitu pembatas antara Berlin Timur dan Berlin Barat.
Jadi, pada masa itu, terbagi menjadi dua kawasan, yaitu wilayah Timur dan Barat. Jerman Timur diduduki oleh Uni Soviet, sementara Jerman Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
Pada 1949, Jerman Timur mencapai kemerdekaan dan Berlin masuk ke dalam wilayahnya. Untuk mencegah migrasi penduduk Berlin Timur ke Berlin Barat, akhirnya dibangun Tembok Berlin.
Kedua wilayah tersebut memiliki paham yang berbeda, Jerman Timur menganut paham komunisme dan Jerman Barat mempunyai paham kapitalisme. Hal itu membuat perekonomian di Jerman Barat berkembang pesat.
Kondisi itulah yang memicu masyarakat Jerman Timur bermigrasi ke Jerman Barat. Bahkan, di penghujung tahun 1960-an, Jerman Timur kehilangan penduduknya mencapai 3 juta orang.