KBEONLINE.ID- Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie Sindir Suara Ganjar Mahfud dan AMIN Naik karena Isu MK dan Politik Dinasti.
Ia menilai saat ini publik tidak begitu peduli dengan isu politik dinasti dan penghianatan. Grace menilai isu itu dilempar sebagai salah satu upaya kontestan untuk memenangkan pertandingan pemilu.
“Jika dikatakan pemilih itu tidak peduli atau ada sabotase dan sebagainya, saya melihatnya dari survei ini terlihatnya bahwa pemilih kita itu justru semakin cerdas melihat bahwa ini kita sedang ada dalam sebuah kontestasi, sebuah perlombaan, di mana perlombaan ini sudah dimulai,” kata Grace dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia secara virtual, baru-baru ini.
Baca Juga:Angka Tunggakan Pajak Makin Tinggi, Gina Swara Minta Warga Manfaatkan Program Pemutihan Pajak  Kembali ke Setelan Lama, Sudah Lebih dari Sepekan Air Sungai Citarum Hitam dan Bau Limbah
Ia juga menyinggung pihak yang kerap melemparkan isu politik dinasti hingga mengubah undang-undang. Menurutnya, publik telah memahami bahwa isu itu dilemparkan untuk memperoleh dukungan.
“Karenanya manuver dari semua peserta harus dibaca sebagai upaya untuk memenangkan perlombaan, jadi ternyata isu yang kerap dimainkan oleh kubu tertentu terkait dengan isu dinasti, kemudian isu memainkan mengubah undang-udang, kemudian sampai isu penghianatan itu sudah bisa dibaca oleh pemilih, oleh masyarakat bahwa ini adalah bagian dari upaya para kontestan untuk memenangkan pertandingan,” jelasnya.
“Jadi mereka bisa membaca seperti itu, olah karenanya bukan publik tidak peduli terhadap isu-isu terkait isu apakah hasil MK itu diintervensi atau tidak atau sebagainya, tapi publik sudah bisa memahami bahwa ini adalah sebuah kontestasi,” tambahnya.
Grace juga menyebut pihak yang melempar itu penghianatan hingga politik dinasti itu tidak membuahkan hasil yang diinginkan. Hal itu, kata dia, tidak berhasil menurunkan kepercayaan publik terhadap pasangan yang diusung PSI Prabowo Subianto dan Gibran.
“Karenanya isu dinasti, kemudian isu penghianatan ternyata justru tidak membawa hasil yang diinginkan oleh yang melemparkan isu, tidak berhasil menggiring opini publik untuk kemudian menurunkan kepercayaan mereka pada Prabowo dan Gibran, dan bahkan bisa dikatakan sebagai backfire, menembak kaki sendiri,” sebutnya.