KBEONLINE.ID- Broken home identik dengan perceraian orangtua karena pertengkaran atau KDRT, mendengar pertengkaran orangtua setiap hari dapat melukai hati anak.
KDRT atau domestic violence merupakan kekerasan berbasis gender yang terjadi di ranah personal. Kekerasan ini banyak terjadi dalam hubungan relasi personal, dimana pelaku adalah orang yang dikenal baik dan dekat oleh korban.
KDRT umumnya dilakukan di antara orang yang sudah memiliki hubungan kekeluargaan dan umumnya terjadi pada suami-istri sah atau pasangan serumah. Kekerasan ini juga dapat menimpa anak,
Baca Juga:Hancurnya Keharmonisan Dalam Keluarga Karena Sebuah Pertengkaran Yang Berdampak Pada Psikologi Anak Broken HomeBunga Sunflower Cocok Berdasarkan Karakter Zodiak Leo (23 Juli – 22 Agustus) Apa Maknanya?
Adanya konflik yang parah, ketegangan, atau bahkan kekerasan dalam keluarga, baik verbal maupun fisik, bisa menyebabkan ketidakstabilan yang memengaruhi anak-anak. Kondisi keluarga broken home ini secara tidak langsung bisa membentuk karakter nakal dari anak broken home.
Mengutip dari Academia, kondisi ini berdampak terutama kepada anak-anak. Kedekatan orang tua antar Mama, Papa, dan Anak diperlukan dalam usia ini. Karena anak butuh seorang support system yang baik untuk dapat mencapai cita-citanya.
Biasanya anak yang broken home, akan rentan mengalami stres dan gangguan kecemasan. Bahkan jika tidak ditangani, berisiko mengalami gangguan psikologis, seperti penyalahgunaan obat terlarang sampai bunuh diri.
Situasi broken home di mana anak mengalami ketidakstabilan keluarga bisa memiliki dampak emosional yang signifikan pada anak-anak, memengaruhi kesehatan mental dan perkembangan mereka.
Selain masalah perilaku yang meningkat, anak-anak juga mungkin mengalami lebih banyak konflik dengan teman sebaya setelah perceraian. Tak hanya itu, dampak lanjutan untuk kesehatan mental juga bisa sampai ke prestasi akademik.
Cara perpisahan orang tua bisa berdampak pada kesehatan mental anak broken home bisa berbeda-beda, tergantung usia anak. Anak-anak yang masih kecil seringnya berjuang untuk memahami mengapa mereka harus pergi di antara dua rumah.
Seperti diketahui sebelumnya, istilah “keluarga broken home” sering dikaitkan dengan situasi di mana orang tua bercerai atau terpisah. Namun, penting untuk memahami bahwa kondisi keluarga yang tergolong “broken home” bisa disebabkan oleh berbagai faktor selain perceraian orang tua.