Setelah berakhirnya masa militer dan pensiun, Prabowo memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan tinggal di Yordania dan Jerman dan terlibat dalam dunia bisnis. Setelah sekitar 7 tahun menekuni dunia bisnis dan menghindari sorotan publik di Indonesia, ia memutuskan untuk kembali ke tanah air dan tampil di hadapan masyarakat.
Pertama Kali Terjun Politi
Pada tahun 2004, Prabowo mencoba menjadi calon presiden melalui konvensi Partai Golkar. Namun, karena belum berhasil di Golkar, ia aktif membangun jaringan dengan petani dan terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pada tahun yang sama. Prabowo kemudian mencoba peruntungannya sebagai calon wakil presiden pada tahun 2004 bersama Megawati. Namun, usahanya kembali tidak menghasilkan hasil. Pada tahun 2008, dia mendirikan Partai Gerindra dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina.
Pada Pemilihan Presiden 2014, Prabowo mencalonkan diri sebagai calon presiden berpasangan dengan Hatta Rajasa. Visinya adalah menjadikan Indonesia sebagai tuan di negerinya sendiri dan mendapatkan penghargaan dari dunia internasional. Meski partainya meraih kenaikan yang cukup signifikan, lagi lagi Prabowo belum berhasil menang. Pada Pilpres 2019, ia kembali mendaftarkan diri sebagai calon capres dan cawapres bersama Sandia. Nasib serupa terjadi kembali. Ia kalah, namun ia kemudian diangkat presiden terpilih Jokowi menjadi Menteri Pertahanan.
KELUARGA
Istri : Siti Hediati Hariyadi (Berpisah)
Anak : Ragowo Didiet Hediprasetyo
Baca Juga:Belum Banyak Yang Tahu Ini Kisah Cinta Prabowo dan Titiek SoehartoTips Cara Aman Menyimpan Asi Tampa Disimpan di Kulkas
PENDIDIKAN
SD (Hongkong)
Victoria Institution (Malaysia)
International School (Swiss)
American School in London, United Kingdom, 1969
AKABRI Magelang (1970-1974)
KARIER
Komandan Peleton Para Komando Group-1 Kopassandha (1976)
Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha (1977)
Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus (1983-1985)
Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1985-1987)
Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1987-1991)
Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad (1991-1993)
Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (1993-1995)
Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus (1994)
Komandan Komando Pasukan Khusus (1995-1996)
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998)