KBEONLINE.ID- Ekonomi dunia dan Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Karena itu sejak sekarang ayo rencanakan keuangan dengan bijak. Berikut ini 4 langkah mempersiapkan dana darurat menurut Qoala.
Dalam perencanaan keuangan, dana darurat merupakan salah satu hal wajib yang perlu dimiliki setiap individu. Dana darurat adalah sejumlah dana atau uang yang dipersiapkan untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti terkena musibah, bencana alam, sakit, terkena PHK, atau lainnya.
Tujuannya adalah untuk memiliki sejumlah dana yang bisa digunakan kapan saja saat diperlukan sehingga dapat meminimalisir atau menghindari risiko berhutang. Waktu yang tepat untuk mulai mempersiapkan dana darurat adalah sedini mungkin.
Baca Juga:Dukung Penuh Gelaran Gempita Kriya dan Ubud Eatery Festival, Bank BJB Berkontribusi Dongkrak Budaya NusantaraDiboikot Umat Islam karena Diduga Dukung Israel, Danone, Starbucks, McD dan Coca-Cola Kalang Kabut, Begini Klarifikasinya…
Risiko terkena musibah bisa terjadi kepada siapa saja dan kapan saja. Dana darurat merupakan dana yang hanya boleh digunakan dalam keadaan darurat. Oleh sebab itu, dana tersebut tidak boleh digunakan untuk melunasi hutang konsumtif seperti cicilan mobil, membeli tiket pesawat, tiket konser, atau sejenisnya.
“Pada dasarnya, besaran dana darurat berbeda bagi setiap individu dipengaruhi oleh jumlah tanggungan, penghasilan, dan pengeluaran bulanan. Idealnya, dana darurat harus mencakup 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan.
Tujuanya adalah apabila terjadi kebutuhan mendesak ataupun sumber pendapatan bulanan berhenti, dana darurat bisa digunakan sementara untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari hingga mendapatkan pendapatan baru,” ujar Yohana Angeline selaku Senior Public Relations Qoala.
Mempersiapkan dana darurat bukan berarti ingin menarik hal buruk terjadi melainkan sebuah langkah antisipasi dan persiapan agar tidak terbebani secara finansial di kemudian hari. Berikut ini adalah cara mengumpulkan dana darurat menurut Qoala yang perlu Anda ketahui:
Selalu Evaluasi Keuangan Anda
Pahami arus kas Anda dengan mengevaluasi pendapatan dan pengeluaran bulanan. Evaluasi ini berguna untuk membantu menentukan persentase dana yang dapat dialokasikan untuk dana darurat.
Misalnya, jika setiap bulan pengeluaran Anda mencapai Rp3 juta, maka jumlah dana yang harus Anda sisihkan untuk dana darurat kurang lebih sebesar Rp9 juta sampai Rp18 juta.