Hal ini tentu akan meningkatkan daftar kosakata anak dan keterampilan berbahasanya, Bu. Melalui jenis permainan seperti ini, anak juga akan belajar berkomunikasi dengan orang lain.
Jika Bunda ingin meningkatkan keterampilan motorik halus anak, mencoba memberikannya permainan sensorik akan bermanfaat. Beberapa permainan yang dapat dicoba termasuk meronce atau menggunakan tweezer untuk menjepit pompom.
Agar lebih seru dan edukatif, Bunda bisa berpura-pura menjadi pembeli ketika Si Kecil bermain dengan pompom. “Kak, Bunda ingin membeli pompom merah sebanyak 5, yang ungu 3, dan biru 2, ya.” Selain melatih motorik halus, kegiatan ini juga dapat mengajarkan anak tentang pengenalan warna dan keterampilan berhitung.
Baca Juga:Tips Hindari Perilaku Impulsive Buying agar Tidak Menyesal Setelah MembeliSebabakan Boros, Kenali Tanda Impulsive Buying agar Terhindar dari Perilaku Konsumtif
Latihan motorik kasar
Keterampilan motorik kasar adalah kemampuan anak untuk menggunakan otot-otot tubuh yang besar dalam bergerak, seperti berjalan, melompat, berlari, duduk, melempar bola, atau menendang.
Dengan menggunakan sensory play, rangsangan dari pancaindra saat melihat dan menggunakan mainan akan membantu perkembangan keterampilan motorik kasarnya. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan termasuk melompat di trampolin, bermain petak umpat, lempar tangkap bola, atau bermain sepak bola.
Meningkatkan kemampuan kognitif
Kegiatan permainan sensorik mampu merangsang otak anak untuk berpikir lebih mendalam dan kritis saat menghadapi suatu tantangan. Sebagai contoh, ketika bermain dengan pasta atau mi berwarna, Bunda dapat mengenalkan anak pada beragam nama warna. Selain itu, Bunda juga dapat mengajarkan konsep percampuran warna.
“Kak, ini adalah mi warna merah. Jika kita menuangkan pewarna hijau atau kuning, bagaimana menurutmu warna mi-nya akan berubah?”
Pertanyaan semacam itu dapat membangkitkan rasa ingin tahu anak, mendorongnya untuk mencoba sendiri hingga menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Dengan sejumlah manfaat sensory play, Bunda bisa mengajak anak untuk terlibat dalam permainan semacam ini. Untuk memfasilitasinya, Bunda tidak harus mengeluarkan biaya besar untuk membeli mainan khusus.