Tsunami adalah gelombang laut yang besar yang disebabkan oleh gangguan besar di dasar laut, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, atau longsor bawah laut.
Seperti yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 itu merupakan salah satu bentuk dari bencana alam tsunami terbesar di Indonesia yang memakan korban hingga ratusan ribu jiwa.
Proses terjadinya tsunami melibatkan beberapa tahapan, dan berikut adalah ringkasan dari proses tersebut:
Baca Juga:Apasih Gerhana Itu dan Bagaimana Prosesnya? Ini Penjelasannya!Bagaimana Sih Proses Terjadinya Hujan? Ini Lho Penjelasannya!
1. Pemicu:
– Gempa Bumi Submarine: Tsunami sering kali disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di dasar laut. Gempa ini dapat mengangkat atau menurunkan lapisan dasar laut, menciptakan perubahan besar dalam volume air di atasnya.
– Letusan Gunung Berapi Submarine: Letusan gunung berapi di bawah laut dapat menyebabkan pergeseran besar dalam volume air dan menghasilkan tsunami.
-Longsor Bawah Laut: Longsor bawah laut, baik itu akibat letusan gunung berapi atau faktor lainnya, dapat memicu perpindahan air yang signifikan dan menciptakan tsunami.
2. Perpindahan Air:
– Setelah pemicu terjadi, ada perpindahan besar dalam volume air di bawah laut. Ini dapat terjadi secara vertikal atau horisontal, menciptakan gelombang yang dapat merambat ke segala arah dari titik sumber.
– Pergeseran tersebut menciptakan gelombang tsunami yang dapat memiliki panjang gelombang yang sangat besar, beberapa ratus kilometer.
3. Perjalanan ke Laut Dalam:
– Saat tsunami merambat ke laut dalam, gelombangnya bisa memiliki kecepatan yang sangat tinggi, tetapi ketinggian gelombangnya mungkin rendah sehingga mungkin tidak terlihat di tengah laut.
4. Memasuki Pantai:
– Ketika tsunami mendekati pantai dan perairan dangkal, panjang gelombangnya memendek, dan ketinggiannya bisa meningkat secara dramatis.
– Tsunami yang mencapai pantai dapat membanjiri daratan dengan gelombang tinggi dan merusak wilayah pesisir.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua gempa bumi atau letusan gunung berapi menghasilkan tsunami. Tsunami umumnya terkait dengan perpindahan besar di dasar laut yang secara signifikan mempengaruhi volume air di atasnya. Sistem peringatan dini tsunami telah dikembangkan untuk memberi peringatan kepada masyarakat segera setelah terjadi pemicu potensial tsunami, memberikan waktu untuk evakuasi dan mitigasi risiko.