Salah satu agenda program ini adalah diskusi panel bertajuk “Interfaith Works: Living Examples” di parlemen Inggris yang dipandu Sir Stephen Timms, MP, yang diselenggarakan oleh Minhaj Welfare Foundation dan All Faiths Network (16/11).
Acara ini merupakan platform bagi organisasi dan komunitas lintas agama untuk berbagi praktik terbaik tentang bagaimana aliansi multi-agama dapat berkontribusi dalam mengatasi tantangan global dan meningkatkan ketangguhan dan persatuan dalam masyarakat.
Dalam diskusi panel ini, Neneng Yanti Khozanatu Lahpan, perwakilan English for Ulama, turut berbicara bersama Dr. Elizabeth Philips (Director of Education and Engagement of Woolf Institute), Mustafa Field OBE (Director Faiths, Forums 4 London), Esmond Rosen (President and Trustee, Barnet Multi Faith Forum) dan dimoderatori Martin Weightman (Director, All Faiths Network).
Baca Juga:UMK Karawang Direkomendasikan Rp 5. 797.000, Naik 600 Ribuan, Buruh Senang, Pengusaha Keberatan, Penentunya Tetap GubernurFirli Bahuri Tersangka, Wajah Hukum Masa- masa Akhir Jokowi Rusak Parah
Neneng Yanti Khozanatu Lahpan, Perwakilan Ulama Jawa Barat, menunjukkan rasa syukur sebesar-besarnya atas kesempatan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan memperluas wawasannya melalui program ini.
“Karena umat Islam merupakan mayoritas di Indonesia, dialog antar agama memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Kita telah lama hidup berdampingan secara harmonis, bersatu sebagai satu masyarakat di tengah kelompok agama yang berbeda. Namun, dialog antaragama sangat penting untuk membantu menjaga keharmonisan tersebut dan kami telah belajar bagaimana dialog antaragama di Inggris bisa menjadi model untuk diterapkan di Jawa Barat,” tutur Neneng Yanti.
Adnan Sohail, Direktur Operasional Minhaj Welfare Foundation menguraikan peran penting kegiatan keagamaan dan antaragama dalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat dan memberikan dukungan secara sukarela.
“Organisasi berbasis agama memainkan peran penting dalam masyarakat kita, terutama dalam pelayanan mereka terhadap kemanusiaan karena mereka melampaui agama, warna kulit, atau kepercayaan, membantu memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang hidup dalam kemiskinan,” kata Adnan Sohail.
Program English for Ulama disambut dengan semangat yang luar biasa oleh para Ulama di seluruh Jawa Barat. Program ini merupakan bukti komitmen bersama antara British Council dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendorong pemahaman, toleransi, dan kerukunan umat beragama.