KBEONLINE.ID- Suara petir (guruh) terjadi akibat proses pelepasan listrik antara awan dengan awan atau awan dengan bumi saat cuaca mendung atau hujan.
Biasanya petir mengeluarkan suara gemuruh yang keras dan disertai kilatan cahaya bersamaan.
Masalahnya kecepatan cahaya dan suara berbeda, jadi cahaya merambat di udara lebih cepat dari kecepatan suara.
Baca Juga:Fakta Menarik Ikan Duyung Yang Jarang Diketahui, Memiliki Berbagai Cara Berkomunikasi Yang UnikBelum Tahu Bagaimana Cara Upgrade Akun Menjadi Akun DANA Premium?
Hal ini terjadi karena cahaya merambat lebih cepat (186.000 mil / 299.338 kilometer per detik) bila dibandingkan suara (sekitar 700 mil / 1.126 kilometer per jam, bervariasi tergantung temperatur, kelembapan dan tekanan udara).
Fenomena ini terjadi pada saat bersamaan dengan kilatan petir, tetapi suara gemuruhnya biasanya terdengar beberapa saat setelah kilatan terlihat.
Jadi biasanya orang akan melihat cahaya petir (kilat) terlebih dahulu baru disusul suara petir yang menggelegar.
Guruh, dastek, guntur, geledek atau Gluduk adalah kata yang digunakan untuk mendeskripsikan gelombang kejut suara yang dihasilkan akibat terjadinya pemanasan dan pemuaian udara yang sangat cepat ketika dilewati oleh sambaran petir.
Sambaran tersebut menyebabkan udara berubah menjadi plasma dan langsung meledak, menimbulkan munculnya suara yang bergemuruh.
Petir merupakan gejala alam yang biasa muncul saat musim hujan. Saat petir tampak di langit muncul kilatan cahaya, kemudian terdengar bunyi gemuruh.
Petir bergerak di udara di antara awan. Petir yang muncul juga bergerak dari awan ke tanah. Kemunculan petir bermula dari awan kumulonimbus dan stratiform, seperti dikutip dari Encyclopaedia Britannica.
Baca Juga:Ajukan Pinjaman DANA 5 menit Langsung Cair Tanpa KTP dan Jaminan, Cek Caranya GampangMamalia Laut Nan Cantik Yang Kini Terancam Punah, Apa Kamu Tahu Dugong?
Merujuk Encyclopaedia Britannica, petir terjadi ketika muatan positif energilis dan negatif dalam awan bergerak terus-menerus hingga memisahkan diri.
Biasanya, terdapat muatan positif yang besar di bagian atas awan. Muatan negatif yang besar di bagian tengah. Adapun muatan positif yang kecil di bagian bawah.
Petir dari awan ke tanah terjadi karena proses kerusakan awal di dalam awan, biasanya antara wilayah muatan negatif di bagian tengah dan positif di bawahnya.
Proses tersebut menyebabkan ionisasi, yakni pengubahan atom dan molekul di udara menjadi bermuatan listrik.