Lonceng hadiah Ceng Ho itu kini dikenal dengan nama “Lonceng Cakra Donya” sampai kini bisa dilihat di Museum Aceh, digantung dalam sebuah bangunan kecil di sisi selatan pintu masuk (gerbang) museum.
Cheng Ho adalah salah satu penjelajah asli China yang kehebatannya diakui oleh dunia.
Di abad ke-15 ia berhasil menjelajahi banyak sekali wilayah di Asia, termasuk Indonesia. Cheng Ho dikenal sebagai seorang yang sangat baik.
Baca Juga:2024 Kemendes-DNN Jalin Kerjasama: yang Dibutuhkan Informasi Dana Desa sampai ke Masyarakat DesaKarawang Target Satu Kecamatan Satu BKB HIU, Percepat Penurunan Stunting dengan Perbaikan Pola Asuh Anak
Berbeda dengan penjelajah lain dari Eropa yang selalu ingin menjarah dan membuat kekacauan di tempat mereka mendarat.
Cheng Ho selalu melakukan hubungan diplomatik dengan negeri yang ia singgahi.
Bahkan ia sering memberi cindera mata kepada kerajaan Nusantara di Indonesia.
Dan yang tak kalah penting lagi, Cheng Ho merupakan Muslim meski merupakan utusan Kaisar Cina pada Dinasti Ming.
Mari mengenal Cheng Ho beserta kehebatan-kehebatannya di masa lalu!
Asal-usul Cheng Ho
Cheng Ho memiliki nama asli Ma Sanbao, atau sering dijuluki dengan nama Ma He.
Ia merupakan orang asli Yunnan yang saat itu banyak penduduknya beragama Islam.
Saat pasukan Kerajaan Ming berhasil menaklukkan wilayah itu, Cheng Ho ditangkap dan dijadikan seorang kasim.
Baca Juga:Panwaslu Rengasdengklok Siap Mengawasi Logistik Pemilu, Pastikan Transparan dan AkuntableMulai Besok, Bawaslu akan Plototi Para Peserta Pemilu 2024 yang Melakukan Kampanye
Lambat laun karier Cheng Ho meningkat dengan tajam, ia dikenal sangat kuat dan juga pemberani.
Saat kerajaan Tiongkok mulai runtuh akibat Dinasti Mongol, Cheng Ho menawarkan diri untuk keliling dunia dan melakukan perbaikan-perbaikan. Terutama untuk negeri yang pernah bersahabat dengan Tiongkok.
Kaisar yang berkuasa saat itu tentu senang dan tak bisa menolak apa saja yang Cheng Ho inginkan.
Akhrinya, ia dibekali kapal yang besar dan mengemban amanah untuk menjadikan Tiongkok kembali berkibar di dunia.
Saat itu Ming mengirim ekspedisi pelayaran yang terbesar di dunia, sebagai status mereka sebagai super power..
Menurut para ahli, pelayaran ini mungkin saat ini setara dengan ekspedisi luar angkasa..
Dan ekspedisi yang hingga 7 kali ini mengitari hingga Seluruh Asia dan Afrika, juga demi menanamkan pengaruh mereka di sana..