Sedangkan dari jenis burung, terdapat elang brontok (Nisaetus cirhatus), elang ular atau elang bido (Spilornis cheela), punai pengantin (Treron griseicauda), cekakak sungai (Todiramphus chloris), cekakak jawa (Halcyon cyanoventris), kirik kirik senja (Merops leschenaulti), dan juga jenis burung kicauan lainnya.
“Selain sering terlihat kucing hutan (Prionailurus bengalensis) juga ditemukan jejak karnivora besar macan tutul jawa (Panthera pardus melas).
Tapi kami belum memasang kamera trap untuk merekam satwa yang ada, terutama jenis kucing besar di Sinalanggeng.” Terang Koko saat ditemui di Markas Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) di area Café 99 Puncak Sempur.
Baca Juga:Siap Bertarung Habis-habisan, Ribuan Relawan Ganjar-Mahfud Tumplek Dengar Arahan MegawatiDinilai Tak Peduli Lingkungan, Warga Demo PT. Frisian Flag Industri Cikarang
Abiburohman, anggota Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) desa Mekarbuana, Tegalwaru yang ikut dalam pemasangan plang adopsi sarang burung dilindung milik Pangkostrad menyambut baik banyaknya satwa langka yang berbiak di Sinalanggeng.
Abib yang pada Kamis, 23 November 2023 ikut mendampingi Pangkostrad di Sanggabuana untuk melepasliarkan satwa langka dan merehabilitasi hutan mengatakan bahwa Pangkostrad Maruli Simanjuntak mendorong masayrakat untuk menjaga dan merawat satwa di Sanggabuana.
“Sebagai bapak asuh satwa dilindungi, Pangkostrad membiayai operasional masyarakat yang melakukan monitoring dan penjagaan. Saya dorong masyarakat untuk tidak berburu lagi tapi ikut program Pangkostrad. Jadi mendapat manfaat ekonomi yang lebih besar daripada berburu.” terang Abib yang juga aktif di komunitas Baraya Sanggabuna, komunitas yang ikut aktif dalam kegiatan konservasi di Sanggabuana binaan Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) dan Ranger.
Sementara itu Eris Suhendra, salah satu aktifis lingkungan di Karawang mengaku terkejut ketika ditunjukkan video dan foto hasil monitoring Ranger setelah pulang dari menjalankan tugas dari Pangkostrad monitoring satwa langka di Sinalanggeng.
“Dari dulu Sinalanggeng memang tempatnya banyak satwa langka. Jadi setelah elemen masyarakat melakukan penolakan dan gugatan atas kegiatan penambangan di Sinalanggeng dan berhenti beroperasi ya sekarang banyak satwa yang kembali dan berbiak di Sinalanggeng.” terang Eris.
Eris yang selama ini rutin mensuport kegiatan teman teman Ranger dari SCF mengaku walaupun kegiatan penambangan di Sinalanggeng sudah berhenti tapi lokasi bekas galian ini perlu direhabilitasi.