Duduk Perkara Rebutan Warisan 18 Hektare Lahan antara Ibu dan Anak di Rengasdengklok, Pandangan dari Kedua Pihak

Duduk Perkara Rebutan Warisan 18 Hektare Lahan antara Ibu dan Anak
Duduk Perkara Rebutan Warisan 18 Hektare Lahan antara Ibu dan Anak
0 Komentar

Meski sebenarnya, Dedi menjelaskan, secara hukum waris Neneng berhak mendapat 9 hektare dari 18 hektare sawah tersebut, sedangkan 9 hektare lainnya merupakan hak ketiga anaknya. “Kesimpulan saya, ini tinggal dimusyawarahkan, tidak perlu ribut. Anak-anak ibu ada rasa takut hartanya habis dijual semua, ini saya bicara psikologis.

Jika  secara hukum memang ibu berhak setengahnya,” ucap Dedi. Dedi berharap, pembagian harta warisan tersebut bisa selesai secara musyawarah tanpa ada pihak ketiga yang ikut campur.

Pengakuan Pihak dr Ooy

Berikut pengakuan ekslusif Dr Ooy, kronologi dan duduk perkaranya dengan Neneng.  Dr. Ooy Rokayah (26), anak pertama dari Neneng mengatakan bahwa persoalan ini sudah terjadi sejak lama dan viral beberapa waktu lalu pasca video sang ibu yang mengaku diusir tersebar di dunia maya.

Baca Juga:Geliat Tubuh dan Perasaan Tenang Saat Menari Jaipong, Ariel Tatum: Aku Memang CentilRame Tuduhan Aturan Debat KPU Diubah karena Gibran Takut Debat Sendirian, Kubu 02 Rame-rame Membantah

Ooy melanjutkan, persoalan ini menjadi berbelit-belit semenjak sang ibu ditinggal ayah berpulang dan mengenal laki-laki lain, yang kini diduga sebagai ayah tiri Ooy dan telah hidup bersama dengan sang ibu.

“Bapak saya meninggal pada tahun 2017, dan setelah beberapa lama, ibu tergoda oleh sosok yang katanya berstatus suami saat ini. Meskipun mereka telah hidup bersama, menurut saya ibu menikah dengan seseorang yang kurang tepat, serta kabarnya ia merupakan mantan narapidana,” terang Ooy.

Pada sebuah video yang beredar, Neneng mengaku mengalami sebuah peristiwa pengusiran dari sang anak. Sementara Ooy dan pihak keluarga mengaku heran karena tidak merasa pernah melakukan hal tersebut.

“Tidak ada kejadian pengusiran, pendesakan, atau intervensi dari saya dan keluarga. Ibu sendiri yang memilih pergi untuk hidup bersama lelaki baru dan meninggalkan kami, anak-anaknya,” terang Ooy.

“Saya bahkan berjuang sendiri untuk menjaga adik-adik saya. Saat masa itu, saya juga meminta pertolongan kepada saudara dan tokoh agama setempat untuk mengatasi masalah ini,” sambung Ooy.

0 Komentar