Pernyataan Ade Armando Soal Keraton Yoyakarta Bisa Turunkan Suara Prabowo, Paman Usman Desak PSI Tegas

Pernyataan Ade Armando Soal Keraton Yoyakarta
Pernyataan Ade Armando Soal Keraton Yoyakarta
0 Komentar

KBEONLINE.ID- Pernyataan Ade Armando soal Keraton Yoyakarta bisa turunkan suara Prabowo- Gibran terutama di etnis Jawa dan juga etnis lain di Indonesia yang memiliki dinasti.

Hal itu diungkapkan pengamat poltik Rocky Gerung menanggapi kecaman warga Yogyakarta atas ucapan politisi PSI Ade Armando.

Meski akhirnya Ade Armando meminta maaf usai pernyataannya menimbulkan polemik di tengah masyarakat, tapi isu itu sangat merugikan kubu Prabowo.

Baca Juga:Dua Calo Tipu 139 Calon Tenaga Kerja, Untung Ratusan Juta di KarawangKonsol Pilpres di Karawang, Anies: Respon dan Trend Kian Positif di Jabar

Ade mengaku bahwa ucapannya soal dinasti Yogyakarta merupakan pendapat pribadi. “Melalui video ini saya ingin mengajukan permohonan maaf sebesar-besarnya. Seandainya video saya yang terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di daerah istimewa yogyakarta,” ujar Ade dalam video yang diunggah melalui akun @adearmando61.

Selain itu, akibat pernyataannya, Ade mengaku mendengar kabar bahwa akan ada aksi menangkap dirinya dan rencana sejumlah pihak mendatangi kantor PSI di Yogyakarta. Oleh karena itu, Ade pun meminta maaf bila videonya telah menimbulkan kegaduhan.

“Saya sudah mendengar akan ada aksi tangkap Ade Armando dan rencana untuk mendatangi PSI Yogyakarta. Saya harus clear kan apa yang saya sampaikan di video saya tersebut sepenuhnya adalah pandangan saya, sikap politik saya, ini tidak ada hubungannya dengan pandangan politik, sikap politik maupun policy dari DPP PSI dan DPW PSI Yogyakarta, itu sepenuhnya pandangan saya,” ujar Ade.

“Tapi karena itu mengikuti arahan dari DPP PSI, saya mengajukan permohonan maaf sebesar-besarnya pada segenap pihak bila ternyata video tersebut telah menimbulkan ketersinggungan dan legaduhan.”

Sebelumnya, pernyataan Ade soal politik dinasti di Yogyakarta menuai sorotan. Pernyataan itu bermula ketika ia mengkritik gerakan mahasiswa di Yogyakarta yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti yang dijalankan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurutnya, aksi protes yang dilakukan BEM UI dan BEM UGM itu sangat ironi karena politik dinasti sebenarnya justru ada di Yogyakarta.

0 Komentar