Adapun yang paling diantisipasi, lanjut dia, itu bencana alam longsor dan pergerakan tanah. Untuk tanah longsor sendiri, hasil pemetaan jajarannya itu berpotensi terjadi di seluruh kecamatan yang ada.
Hanya saja, dari 192 desa/kelurahan yang ada di 17 kecamatan itu terbagi menjadi dua kelas. Yakni, sebanyak 38 desa masuk dalam kelas risiko longsor sedang, serta 154 termasuk ke kelas risiko rendah.
“Yang tinggal di perbukitan dan juga dekat dengan bantaran aliran sungai atau tebing ini juga berhati-berhati, karena memang saat ini intensitas hujan sudah cukup tinggi, terlebih wilayah Kiarapedes, Bojong, Pondoksalam kemudian juga kita mewaspadai pergeseran tanah di Panyindangan dan Tegalwaru,” ujar Erlan.
Baca Juga:Tante Erni Bantah Bercerai karena Suami Open BO, Sudah Tercukupi di Rumah KatanyaIni Keren, Sharp Greenerator Edukasi Masyarakat Melalui Festival Lingkungan, Daur Ulang Limbah Plastik Jadi Barang Bernilai Ekonomi
Selain itu ia juga menghimbau kepada pengguna jalan untuk lebih hati-hati. Mengingat saat ini, Kabupaten Purwakarta suddah dilanda hujan disertai dengan angin kencang.
“Bisa saja terjadi pohon runtuh. Selain itu dihimbau kepada masyarakat untuk tidak memarkirkan kendaraan di bawah pohon besar,” katanya.(*)