KBEONLINE.ID- Inilah ironi Daerah Paling Kaya di Jawa Barat, masih banyak toilet ‘Helikopter’ di Kabupaten Bekasi yang digunakan warga. Tentu saja lingkungan seperti sangat tidak sehat.
Diketahui Kabupaten Bekasi adalah kabupaten di Jawa Barat yang APBD dan pendapatan daerahnya no 2 di Jawa Barat. Bahkan nilai investinya juga termasuk yang terbesar.
Sementara Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi belum mencapai target stop perilaku buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF) Kabupaten Bekasi. Hal itu dikatakan, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Supria Dinata.
Baca Juga:Evaluasi Serba- serbi Kencan di Tahun 2023 Lewat TINDER YEAR IN SWIPE™ 2023, Ternyata Ini Tahunnya Para Lajang Menjadi Pemeran UtamaMusim Liburan Segara Tiba, Definisikan Ulang Pengalaman Berbelanja Mewah Anda di The Grand Outlet – East Jakarta Karawang, Outlet Mall Internasional Pertama di Indonesia
“Warga Kabupaten Bekasi belum 100 persen melakukan stop perilaku buang air besar (BAB) sembarangan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, capaian stop perilaku buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF) Kabupaten Bekasi baru 45 persen,” katanya.
Terang dia, dari 178 desa/kelurahan di Kabupaten Bekasi, baru sekitar 80 desa desa/kelurahan yang bebas ODF. Kendati mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang berada di 28 persen, capaian ini masih jauh dari target tahun 2023 yakni diatas 80 persen.
Selain itu, angka juga ini membuat Kabupaten Bekasi berada ditingkat terendah kedua capaian ODF Kabupaten/Kota di Jawa Barat setelah Kota Tasikmalaya per tanggal 22 November 2023.
Menurut dia, agar tercapai bebas buang air besar sembarangan harus didukung oleh segala pihak.
Menurutnya, capaian ODF akan maksimal jika setiap penduduk memiliki akses sanitasi yang baik dan sehat di rumahnya, terutama jamban yang terhubung dengan septic tank sebagai tempat untuk membuang kotoran.
“Dalam waktu dekat ya, Pemerintah Kabupaten Bekasi akan melakukan deklarasi ODF sekaligus percepatan penurunan stunting dengan melibatkan seluruh kepala desa di 23 Kecamatan se-Kabupaten Bekasi,” kata dia.
Disamping peran para stakeholder, komitmen masyarakat dalam membebaskan diri dari kebiasaan BAB sembarangan juga dibutuhkan.
Baca Juga:Alam Karawang Selatan Mulai Tergerus, Waspdai Dampak Susulan Jebolnya Situ JungkurWaspada Pesan Berantai Info Pemilu, Sekali Klik, Data Ponsel Langsung Diambilalih Hacker
Dinas Kesehatan terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengubah perilaku dari BAB sembarangan seperti di atas sungai, kebun ataupun sawah menjadi BAB di jamban sehat. (red)