Saat ini, perayaan Natal sering kali di asosiasikan dengan kegiatan seperti pertukaran kado, dekorasi pohon Natal, dan kehadiran misa di Gereja. Tetapi, bagaimana sebenarnya perjalanan sejarah Natal dari awal hingga munculnya tokoh Sinterklas yang erat kaitannya dengan perayaan ini?
Sebagian besar orang tua cenderung menceritakan kepada anak-anak mereka bahwa Sinterklas berasal dari Kutub Utara, menaiki kereta salju terbang pada malam Natal.
Sinterklas sering digambarkan sebagai seorang pria yang gemuk. Ceria, berjanggut putih, memakai kacamata, topi. dan pakaian hangat berwarna merah dengan kerah bulu putih. Ia membawa tas besar berisi hadiah untuk anak-anak, sambil terkenal dengan tawa khas ‘ho-ho-ho’.
Baca Juga:Apakah Benar, Malam Natal Merupakan Hari Kelahiran Yesus?Sejarah Perayaan Natal bagi umat Kristen-Katolik
Namun, ada sejarah panjang terkait dengan Sinterklas. Sinterklas atau Santa Claus sebenarnya merujuk kepada seorang biarawan bernama St. Nicholas, yang lahir di Myra, Turki, sekitar tahun 280 Masehi.
St. Nicholas dikenal karena memberikan seluruh kekayaannya. Melakukan perjalanan ke pedesaan untuk membantu orang miskin dan yang sakit. Ia diakui sebagai pelindung anak-anak dan pelaut.
Pertama kali Sinterklas menjadi budaya populer di Amerika Serikat pada akhir abad ke-18, terutama di New York. Keluarga-keluarga Belanda di AS berkumpul untuk menghormati peringatan kematian Sint Nikolaas .(atau dalam bahasa Belanda, St. Nicholas), yang kemudian disingkat menjadi Sinter Klaas.
Sinterklas menjadi cikal bakal nama Santa Claus dan merupakan bagian dari sejarah Natal, mulai dari zaman orang-orang Eropa awal hingga masa kekaisaran Romawi.