KBEONLINE.ID- Mengkhawatirkan, ternyata banyak klaim palsu BPJS Kesehatan yang saat ini jumlahnya hampir tembus Rp. 1 Triliun. Diantaranya banyak klaim tindakan medis yang dipecah-pecah.
Diketahui saat ini nilai kecurangan atau fraud masih menghantui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan. BPJS temukan klaim palsu sebesar Rp866 miliar.
Dan memang bentuk kecurangan dalam pengajuan klaim layanan medis BPJS Kesehatan banyak jenisnya. Mulai dari modus klaim-klaim tindakan medis yang dipecah-pecah. Kwitansinya berbeda-beda, ada untuk biaya kamar, tarif obat, hingga ongkos dokter.
Baca Juga:Ditanya Kesiapan Maju di Pilkada Karawang, Begini Pernyataan Terbaru Gina SwaraDicurigai Tempat Kumpul Kebo, Sejumlah Kos-kosan di Cikarang Selatan Dirazia, Hasilnya: Ditemukan 2 Pasangan Bukan Suami-istri Tinggal Satu Kamar
Kecurangan lainnya adalah pihak rumah sakit membuat diagnosis yang dibesar-besarkan. Strategi ini berhasil mendapatkan uang klaim dari BPJS Kesehatan sangat besar, karena penyakitnya masuk kategori parah.
Menjelaskan hal ini, Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, menyatakan bahwa BPJS Kesehatan berusaha untuk melakukan pencegahan.
Misalnya saja bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan membentuk tim anti kecurangan. Tidak hanya di pusat, namun juga tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah personil 1.947 orang.
Ghufron menegaskan tim ini untuk membangun sistem agar tidak terjadi kecurangan. “Tidak semata-mata mencari korban,” ucapnya.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga sudah memiliki aplikasi yang dapat mengetahui kecurangan fasilitas kesehatan. Dia menyebut, rumah sakit sering kali tidak mengetahui kalau sedang dimata-matai. “Sampai unit terkecil di klinik rumah sakit itu kita tahu. Mana yang berlakunya agak nakal dan nakal sekali,” ungkapnya.
Bahkan BPJS Kesehatan juga sering melakukan pengecekan apakah pasien tersebut benar mendapatkan layanan kesehatan atau tidak. Sebab, BPJS Kesehatan dapat mengetahui pada saat mendapatkan layanan kesehatan itu dilayani oleh siapa dan mendapatkan perawatan apa.
Tindakan Kemenkes RI
Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan belanja kesehatan nasional di Indonesia cukup tinggi. Untuk BPJS Kesehatan sekitar Rp 200 triliun. Dia menyebukan bahwa dengan nilai yang besar ini maka ada saja kemungkinan kebocoran atau kecurangan.