KBEONLINE.ID- Pengamat politik dan sosial agama Islah Bahrawi mengatakan yang saat ini paling konyol itu orang-orang yang memuji-muji pengkhianat moral Konstitusi demi kekuasaan.
“Sudah nyamankah hidup saya dengan pekerjaan saya selama ini? Alhamdulillah sangat nyaman, setidaknya saya tidak punya hutang. Lalu saudara saya tanya: buat apa bertindak konyol dengan berhenti dari pekerjaan sekedar untuk meneriakkan perlawanan terhadap pembuntungan demokrasi dan pengkhianatan reformasi? ” ujar Islah.
Ditambahkan Islah, untuk sebagian orang mungkin kelihatan konyol. Namun bagi dirinya justru lebih konyol jika memuja-muji, apalagi menjilat, orang yang telah mengkhianati moral konstitusi hanya demi penghasilan.
Baca Juga:Di Pesantren Al Baghdadi Gibran Janjikan Dana Abadi Pesantren, Katanya Agar Para Santri Ikut Menjadi Generasi EmasJenderal Dudung Hadir Saat Gibran di Ponpes Al Baghdadi Dengklok, Saat Ditanya Dukungan Ia Membantah
” Dan bahkan jauh lebih konyol lagi jika memilih diam ketika melihat komplotan psikopat berusaha membangun oligarki baru atas nama rakyat,” ungkapnya.
Islah juga mengungkapkan, kejahatan moral atas konstitusi akan selalu berusaha dinormalisasi oleh mereka yang inkonsisten.
“Setiap hari Immanuel Kant bangun jam 5 pagi, lalu menulis hingga 3 jam berikutnya. Selanjutnya dia mengajar selama 4 jam di satu-satunya universitas tempat dia menjadi dosen. Kant makan siang di restoran yang sama setiap hari. Menjelang sore, dia berjalan santai di taman dengan rute yang sama, berangkat dan pulang melalui jalur yang juga sama dalam setiap harinya. Makan malam dengan teman yang sama hampir setiap malam, dilanjutkan tidur selalu tepat jam 10 malam. Hidup Kant terlihat membosankan. Jadwalnya sangat mekanikal. Cara hidup yang monoton ini (setidaknya menurut kita yang biasa dengan pola serampangan) dilakukan oleh Kant setiap hari selama 40 tahun. Iya, 40 tahun di sepanjang hidupnya. Every! Single! Fuckin’! Day!
Namun bagi Kant: inilah konsistensi,” papar Islah.
Meski demikian, kata Islah, kita tahu siapa Immanuel Kant. Pemikirannya bisa mengubah arah dunia melebihi raja, presiden, atau pemimpin manapun di dunia. Dia yang pertama kali menegaskan bahwa hak individu setiap manusia harus dilindungi, termasuk juga perlindungan hak hidup bagi binatang.