Tampilkan Iklan yang Menghina Genosida Gaza, Zara Dirujak Publik, Seruan Boikot Pun Terus Menggema di Seluruh Dunia

Zara Dirujak Publik
Zara Dirujak Publik
0 Komentar

“Menggunakan kematian dan kehancuran sebagai latar belakang fesyen adalah tindakan yang sangat jahat, keterlibatannya, dan seharusnya membuat kita marah sebagai konsumen. Boikot Zara,” tulis Harb di Instagram.

Harb juga membagikan cuplikan instalasi videonya pada 2008, Burned Bodies, yang ditayangkan di Citta dell’Altra Economia, Roma, dan memiliki kemiripan dengan kampanye Zara terbaru.

Influencer Instagram Dr Noor Amra dan Dr Hina Cheema, yang menjalankan akun @eyegirlmd dan @storyofstyle, membagikan gambar kampanye Zara dalam postingan bersama.

Baca Juga:8 Anak di Jatiluhur Terimbas Sambaran Petir, Gangguan Kesehatan akibat Petir Bisa Muncul Beberapa Bulan KedepanGawat, Klaim Palsu BPJS Kesehatan Hampir Tembus Rp. 1 Triliun: Banyak Klaim Tindakan Medis yang Dipecah-pecah

“Kita semua telah melihat gambar-gambar mengerikan dari mayat-mayat yang keluar dari Gaza… Ini jelas merupakan sebuah ejekan yang disengaja terhadap warga Palestina. Mereka tahu persis apa yang mereka lakukan,” tulis mereka di Instagram.

Menanggapi postingan mereka, Mona Kattan, presiden global Huda Beauty, menulis: “Sakit.”

Difoto oleh Tim Walker dengan arahan seni oleh perusahaan Prancis-Amerika Baron & Baron, gambar tersebut menampilkan model Amerika McMenamy mengenakan serangkaian jaket berbeda di ruangan putih bersih, dikelilingi oleh peti kayu dan puing-puing beton.

Patung-patung tersebut tidak memiliki anggota badan, sedangkan manekin dan bangunan telah dibungkus dengan kain putih, serta plastik bening dan putih. Salah satu gambar, yang tampaknya telah dihapus dari kampanye di situs Zara dan media sosial, menggambarkan McMenamy mengenakan jaket kulit bertabur, dengan manekin melayang di balik bungkus plastiknya.

Zara belum menanggapi reaksi keras tersebut. National telah menghubungi perusahaan untuk memberikan komentar.

Ini bukan pertama kalinya Zara dihadapkan pada kecaman publik terkait dukungan tersembunyi terhadap “Israel”.

Pada Oktober 2022, warga Israel keturunan Palestina menyerukan boikot terhadap Zara, setelah pemilik waralaba Zara menjamu tokoh politik ekstrem kanan Itamar Ben Gvir untuk acara kampanye pemilu di Raanana, menurut laporan saluran berita Israel N12.

0 Komentar