“Arahnya sudah go digital tapi belum sempurna karena dari pemerintah, ekraf sudah mendorong ke arah digital. Alasan Lapak Aep hadir untuk membantu kesulitan UMKM menguasai teknologi, meskipun sudah banyak diberikan pelatihan namun masih belum terbiasa menggunakan teknologi. Di Lapak Aep, UMKM hanya cukup sebagai produsen saja, setelah mereka selesai membuat produk selanjutnya kita yang akan membantu penjualan dan pengiriman ke customer,” jelasnya.
Pihak Lapak Aep akan mencari CSR, investor individu dan bank untuk memberikan bantuan anggaran dana bagi pelaku UMKM yang mempunyai potensi besar. Ia mempunyai harapan agar forum ekraf dapat semakin meningkat.
“Harapannya ke depan kita akan melihat UMKM yang mempunyai potensi baik dan sangat di cari oleh pembeli maka kita akan dukung pendanaan modalnya. Kita akan cari pihak lainnya seperti CSR, per bank an, investor individu. Saya melihat ada visi dan semangat dari teman-teman Ekraf. Apapun yang sudah direncanakan oleh ekraf dapat terlaksanakan dan dapat maju,” paparnya.
Baca Juga:Aksi Pencopotan Billboard Caleg PDIP Terekam CCTV, Pelakunya Anggota FKPPI, Ketuanya Minta MaafPemkab Bekasi Perkenalkan Destinasi Wisata Melalui Film Dewa-Dewi
Rektor UBP, Prof. Dr. Dedi Mulyadi mengaku adanya komite ekonomi kreatif berpengaruh dalam peningkatan ekonomi bagi masyarakat. Selain itu komite tersebut menjadi penghubung antara pelaku UMKM dengan pemerintah dan instansi yang lain.
“Keberadaan komite ekraf sangat strategis dalam meningkatkan ekonomi dimasyarakat terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Komite Ekraf bisa menjadi jembatan dalam menghubungkan pelaku UMKM dengan berbagaistakeholder. Komite Ekraf juga dapat menggali potensi ekomoni pada 17 sub sektor. Oleh karena itu Komite Ekraf perlu dukungan penuh dari pemerintah daerah dalam meningkatkan kompetensi para anggota komite ekraf,” paparnya.
Universitas Buana Perjuangan akan menyediakan mahasiswa yang mempunyai kemampuan di bidang ilmu teknologi. Hal ini akan berfungsi dalam membuat big data. Hingga sekarang belum terdapat server untuk membuat big data. Meski begitu untuk membuat tersebut diperlukan anggaran besar.
“Salah satu program komite ekraf ingin memiliki big data para pelaku UMKM yg bergerak dalam 17 sub sektor ekonomi kreatif di Kab. Karawang, untuk mewujudkan program tersebut dibutuhkan programer dan server yg memadai, selanjutnya Komite Ekraf bekerjasama dengan UPB Karawang untuk membuat program big data, sedangkan untuk pengadaan server yang memadai diperlukan anggaran yang cukup besar. Agar program ini berjalan walaupun server belum tersedia, maka pihak UBP Karawang menyediakan slot pada server laboratorium riset milik UBP Karawang, namun ke depan dibutuhkan server tesendiri, oleh karena itu Pemerintah Daerah dapat mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan tersebut,” tutupnya. **