KBEONLINE.ID– Tawuran Maut Pelajar Cikampek. Diduga sudah janjian, dua kelompok remaja tawuran di depan gerbang sekolah SMK Tri Asyifa Cikampek, Desa Karangjaya, Kecamatan Tirtamulya, Karawang pada Sabtu (16/12) sekitar pukul 23.30 WIB.
Akibatnya, satu orang remaja tewas terkena luka bacokan ditubuhnya.
Diketahui kejadian tersebut berawal korban bersama lima temannya janjian untuk melakukan tawuran di depan SMK Tri Asyifa Cikampek dengan menggunakan dua motor. Kemudian dari kelompok remaja lainnya datang sebanyak sembilan orang menggunakan enam motor.
Saat kedua kelompok tiba di lokasi terjadilah tawuran yang mengakibatkan korban mengalami luka bacok di bagian tubuh dan korban meninggal dunia. Korban berinisial AS (16) merupakan siswa SMKN 1 Cikampek.
Baca Juga:Awalnya Tidak Diperhitungkan, Yenny Wahid Yakin Suara Ganjar- Mahfud di Karawang Meningkat Bahkan Memenangkan PilpresPimpin Langsung Rapat Evaluasi, Bupati Aep Makin Serius Turunkan Angka Stunting, Intervensi Difokuskan ke 14 Kecamatan
Sementara itu, Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Kusmayadi membenarkan terjadi peristiwa tawuran antar remaja di depan gerbang sekolah SMK Tri Asyifa Cikampek, Desa Karangjaya, Kecamatan Tirtamulya, Karawang pada Sabtu (16/12) sekitar pukul 23.30 WIB.
“Akibat peristiwa tersebut, satu korban meninggal dunia. Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan,” ungkapnya.
Karawang Darurat Tawuran Pelajar
Seringnya tawuran pelajar di Karawang yang bahkan sering merenggut korban jiwa membuat daerah ini masuk daerah darurat tawuran pelajar. Pihak orang tua, guru dan juga pemerintah daerah serta kepolisian diminta lebih intensif mengawasi para pelajar.
Pada momen Hari Guru Nasional tahun 2023 lalu misalnya Kasat Binmas Polres Karawang , AKP Hj. Iis Pupita menyebut tantangan seorang guru di era sekarang tidak hanya terbatas pada ruang kelas. Melainkan juga melibatkan perubahan dinamika pembelajaran secara menyeluruh termasuk bagi mana mengadaptasikan dunia kekinian agar para peserta didik paham akan situasional.
“Pada saat proses belajar mengajar diharapkan para guru mengajar manfaat digitalisasi termasuk medsos selain diajarkan berbagai macam media pembelajaran, baik online maupun offline,” ujar Iis Puspita saat itu pada pers.