KARAWANG – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang, bekerjasama dengan RSUD Kabupaten Karawang melatih puluhan bidan puskesmas untuk pemasangan KB IUD dan Implan dengan alat teknologi terbaru. Pelatihan tersebut merupakan wujud tanggungjawab DPPKB Karawang dalam memaksimalkan pelayanan program KB di fasilitas kesehatan se-Kabupaten Karawang.
Kepala DPPKB Karawang Sosial mengatakan, dalam pelatihan kali ini pihaknya memfasilitasi 20 bidan puskesmas dan 5 bidan yang berprofesi sebagai Penyuluh KB. Pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut dari program kerjasama tahun lalu bersama lembaga nirlaba Jhpiego.
“Kami menargetkan minimal ada 1 bidan di tiap puskesmas yang sudah terlatih pemasangan KB implan dan IUD secara modern. Saat ini sudah difasilitasi sebanyak 25 bidan, dan tahun lalu 10 bidan,” ungkap Sofiah, Senin, (18/12) kemarin.
Baca Juga:GDPK Solusi Hadapi Bonus Demografi Karawang Mulai Garap Peraturan BupatiBina Keluarga Balita, Pemdes Cibening Setu Geber Penurunan Angka Stunting
Sofiah mengungkapkan, pelatihan ini sangat penting mengingat teknologi dalam pemasangan alat KB seperti implan dan IUD juga mengalami perkembangan. Sehingga, skill tenaga kesehatan perlu terus ditingkatkan mengikuti kebutuhan dan perkembangan teknologi kesehatan.
“Karena sistem pemasangan alat kontrasepsi mengalami perubahan, dengan cara dan alat yang baru serta modern. Contohnya, implan 1 atau 2 batang yang dulunya 5 batang. IUD yang dulunya menggunakan alat lama kini lebih modern,” jelasnya.
Program peningkatan tenaga kesehatan di bidang KB ini, kata Sofiah, dibiayai oleh APBD Karawang melalui DPPKB Karawang. Sebab, pihaknya memiliki kepentingan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menjaga mutu pelayanan program KB di Karawang.
Oleh sebab itu, keterlibatan PLKB yang berprofesi sebagai bidan dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab DPPKB Karawang terhadap jaminan kualitas program KB di wilayahnya. Sehingga, ketika PLKB Bidan dibutuhkan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit atau puskesmas, mereka dipastikan bisa melakukan pemasangan alat kontrasepsi modern tersebut.
“DPPKB membiayai karena memiliki kepentingan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menjaga mutu pelayanan. Sehingga kita perlu melakukan peningkatan SDM, meskipun sebagian besar yang kita biayai adalah tenaga kesehatan bukan PLKB yang berprofesi bidan,” tandanya.
Sofiah menambahkan, program ini bakal terus berlangsung setiap tahun sampai memenuhi target semua bidan di tiap wilayah puskesmas menerima materi pelatihan secara paten.