KABUPATEN BEKASI– Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) tetap memfokuskan pembangunan infrastruktur dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.
”Memang secara anggaran ada pemangkasan sebesar Rp170 miliar untuk infrastruktur. Hanya saja dalam hal ini kami terus melakukan inovasi supaya substansi jalan mulus menjadi prioritas,” ucap Kepala SDABMBK Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln.
Kondisi jalan di Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan terbaru. Henri mengungkapkan bahwa setelah melakukan pendataan baru, panjang jalan yang tercatat kini mencapai 1.061 hektar, meningkat dari angka sebelumnya yang sekitar 923 hektar.
Baca Juga:Cegah Banjir di Musim Hujan, Pemkab Bekasi Realisasikan Program Padat KaryaKEREN PARAH! Pink Nite, Perayaan Pergantian Tahun Baru Ala SwissBellin Cikarang
Selain untuk perbaikan jalan, anggaran sekitar Rp400 miliar yang tersedia juga dialokasikan untuk pembangunan jembatan, jalur irigasi, dan pembangunan drainase.
Jadi selain jalan, kami juga harus memaksimalkan bagaimana melalui pendekatan pembangunan infrastruktur saat musim hujan masalah banjir dapat terkendali. Kemudian saat musim kemarau aliran irigasi untuk pertanian dapat teraliri,” ucapnya.
Menurut Henri, pembangunan jalan merupakan kebijakan pemerintah daerah. Dia mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan yang diterima melalui media sosial, terdapat banyak keluhan dari masyarakat terkait masalah jalan. Pihaknya saat ini baru dapat melakukan perbaikan secara jangka pendek melalui metode tambal sulam.
Pada 2023 ini kami akan fokus pada kualitas pembangunan. Jadi meskipun anggaran terbatas, kami akan menjaga kualitas pembangunan. Sehingga tidak ada lagi laporan jalan baru diperbaiki sudah rusak lagi,” ucapnya.
Perlu diketahui, Pemerintah Kabupaten Bekasi tahun ini membangun infrastruktur jalan kurang lebih sepanjang 120 kilometer dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp577 miliar dan saat ini progres secara fisik sudah di atas 80 persen.
Perbaikan jalan ini diupayakan melalui inovasi program “Berani Jalan”, kependekan dari “Berkeselamatan, Mantap, Terpeliharanya Jalur Jalan” yang berfokus pada peningkatan kualitas jalan berbasis masyarakat.
Melalui inovasi ini, strategi pengadaan barang dan jasa tidak lagi menggunakan skema lelang normal melainkan sistem katalog elektronik. Selain itu, pembangunan jalan baru dan pengembangan koridor jalan yang lebih luas di wilayah terbatas juga menjadi strategi program tersebut.
Baca Juga:Komit Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Horizon University Indonesia DiresmikanDinas SDABMBK Kabupaten Bekasi Gelar Pelatihan Uji Kompetensi Sertifikasi Tenaga Terampil
Kemudian pembuatan konsep rencana induk tata ruang atau masterplan yang mempertimbangkan pertumbuhan lalu lintas dan kebutuhan masyarakat. Perencanaan ini memuat pembangunan jalan lingkar untuk mengurangi beban beberapa ruas jalan padat.