Lukisan Mona Lisa juga memiliki julukan “La Gioconda” dalam bahasa Italia atau “La Joconde” dalam bahasa Perancis, keduanya berarti “wanita riang”.
Menurut pakar psikoanalisis Sigmund Freud, perempuan yang tergambar dalam lukisan itu mungkin merupakan representasi ibu Leonardo, Caterina.
Freud berpendapat bahwa senyum misterius Mona Lisa bisa saja berasal dari kenangan senyum Caterina terhadap anaknya. Teori lain menyatakan bahwa Mona Lisa adalah gambaran diri Leonardo da Vinci sendiri, mengingat adanya kemiripan antara wajah Mona Lisa dengan wajah sang seniman.
Baca Juga:5 Fakta Menarik Istana Kensington, Tempat Tinggal Para BangsawanSejarah Kensington Palace, Istana Penerus Takhta Kerajaan Inggris
Leonardo da Vinci dengan teliti memperhatikan detail pada lukisan Mona Lisa, termasuk pemilihan kostumnya. Informasi ini terungkap dalam Risalah tentang Lukisan, sebuah karya yang dipublikasikan tidak lama setelah kematian seniman tersebut.
Dalam risalahnya, da Vinci menyarankan,
“Hindarilah sebisa mungkin pakaian dari zaman Anda sendiri… Pakaian masa kini seharusnya hanya digambarkan di atas batu nisan, sehingga kita dapat menghindari celaan dari keturunan kita yang mungkin menertawakan mode yang gila dan hanya meninggalkan benda-benda yang dapat dihargai karena kehormatan dan keindahannya.”
Mona Lisa menjadi perwujudan sempurna dari pandangan ini karena La Giaconda mengenakan busana yang longgar di leher dengan warna yang berbeda, menghindari gaya pakaian ketat yang sedang populer pada masanya.
Saat ini, lukisan Mona Lisa dapat ditemukan di galeri Museum Louvre di Perancis dan dijaga dengan kaca anti-peluru.***