Seorang penulis biografi Leonardo menggambarkannya sebagai “seseorang dengan keindahan fisik yang luar biasa, mencerminkan kelembutan tak terhingga dalam semua aspek kehidupannya.”
Seseorang yang hidup pada masa itu menggambarkannya sebagai “laki-laki yang proporsional, anggun, dan tampan,”. Mengenakan “jubah merah muda mawar,” serta memiliki “rambut keriting yang indah, diatur dengan cermat, turun hingga ke tengah dadanya.”
Banyak yang meyakini Leonardo menjalin hubungan jangka panjang, dan mungkin hubungan seksual, dengan dua muridnya, keduanya juga merupakan seniman.
Baca Juga:Siapa Sosok dalam Lukisan Mona Lisa Sebenarnya? Yuk Simak!Fakta Menarik Lukisan Mona Lisa, Ditemukan Setelah Pelukisnya Meninggal hinga Sempat Dicuri
Pendidikan Leonardo da Vinci
Leonardo menerima pendidikan formal yang terbatas, terutama melibatkan aritmatika bisnis. Dia tidak menghadiri universitas dan kadang-kadang menyebut dirinya sebagai “orang yang tidak berpendidikan.”
Walaupun pendidikannya terbatas, ini membebaskannya dari keterikatan tradisi, yang membantu menanamkan tekadnya untuk mempertanyakan otoritas dan lebih mengandalkan pengalaman pribadinya daripada ide-ide yang diungkapkan dalam buku.
Akibatnya, ia menjadi pengamat dan eksperimenter langsung, tidak tertarik untuk menjadi pengikut karya-karya klasik.
Karya Leonardo da Vinci
Lukisan-lukisan yang terkait dengan Leonardo umumnya kurang dari 20, sedangkan buku catatannya berisi lebih dari 7.000 halaman. Ini merupakan sumber pengetahuan utama tentang Leonardo, yang sekarang terdapat di lokasi-lokasi seperti Kastil Windsor, Louvre, dan Perpustakaan Nasional Spanyol di Madrid.
Isinya yang beragam mencakup gambar-gambar terkenalnya, catatan Manusia Vitruvian tentang hal-hal yang ingin dia teliti, diagram ilmiah dan teknis, serta daftar belanja.
Materi ini mungkin mencakup rasa ingin tahu dan kreativitas manusia yang monumental yang pernah dihasilkan oleh satu individu. Namun, ketika Leonardo menulis, kertas-kertas tersebut hanyalah lembaran kertas lepas dengan berbagai jenis dan ukuran. Setelah kematiannya, teman-temannya mengikat kertas-kertas tersebut menjadi “buku catatan.”
Itulah sosok pelukis Leonardo da Vinci si pelukis Mona Lisa.***