Ia menerangkan bahwa pengerjaan proyek RTH dalam tahap pertama dan kedua telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 4 miliar lebih.
“Kalau total keseluruhan nilai anggaran untuk proyek RTH belum kami rinci. Karena kemarin ada kendala gugatan lahan. Namun sampai tahap kedua ini, sudah menghabiskan anggaran Rp 4 miliar,” pungkas Dede.
Setelah gugatan lahan Pasar Lama Rengasdengklok dimenangkan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang, kata Dede, pada tahap ketiga pengerjaan proyek RTH akan dilakukan di lahan yang dimenangkan tersebut.
Baca Juga:Hankook Tire Dukung Masyarakat Kabupaten Bekasi Raih Kesempatan Kerja Melalui Pelatihan KompetensiPipik Taufik Ismail Yakin Mahfud MD akan Unggul dalam Debat Cawapres Malam Ini
Dengan luas lahan 12.343 m², akan dibangun playground, jogging track, ornamen-ornamen, area parkir, menanam tanaman peneduh,
“Yang paling menarik, nanti di area RTH ini akan dibangun monumen lokomotif. Untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa dahulu di area situ pernah ada stasiun Rengasdengklok. Dan kami juga akan menyediakan mini soccer agar anak-anak bisa berolahraga disana,” ujar Dede.
Ia memaparkan, selain menanam tanaman peneduh, pihaknya akan mempercantik lahan dengan membuat taman edukasi yang memiliki panel-panel vertikal yang menampilkan tentang sejarah Rengasdengklok.
“Karena Rengasdengklok tidak bisa lepas dengan sejarah kemerdekaan Republik Indonesia. Untuk narasi dan foto, kami akan melibatkan Dinas Perpustakaan dan Arsip serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,” tutur Dede.
Menurut Dede, Ruang Terbuka Hijau (RTH) memiliki fungsi untuk memperbaiki lingkungan hidup, seperti perbaikan kualitas udara, perbaikan kualitas air tanah, serta dapat menjadi paru-paru kota.
Sementara, fungsi dari meningkatkan lingkungan sosial, seperti, menghidupkan kegiatan sosial masyarakat. Karena dengan adanya RTH dapat menjadi tempat berkumpul dan berinteraksi masyarakat.
“Dalam pembangunan RTH ini masih butuh waktu. Selain itu, bantuan dan peran serta dari stakeholder dan masyarakat sangat diperlukan. Apabila nanti telah selesai dibangun, masyarakat harus bisa menjaga dan memelihara bersama-sama keberlangsungan RTH ini,” tutur Dede. (Siska)